Rabu, 15 Mei 2013

Star Trek Into Darkness

Sutradara: J.J Abrams, 2013


Sebuah film akan berumur panjang jika dilakukan penyegaran.Yang dimaksud penyegaran disini dapat berarti membuat ulang kisah dari versi originalnya (remake) contohnya film Evil Dead yang baru saja saya ulas ceritanya atau dengan memulai kembali kisah dari film sukses sebelumnya (reboot) biasanya merupakan franchise contohnya Bruce Wayne dalam trilogi Batman arahan Christopher Nolan, Peter Parker dalam The Amazing Spider-Man arahan Marc Webb termasuk film Star Trek arahan J.J Abrams. Melihat hasil box office yang hampir dua kali lipat $385 juta dari budgetnya sekitar $ 150 juta disamping mendapat komentar positif dari kalangan kritikus film, maka siapa yang tidak ngiler untuk membuat kisah lanjutannya dan siapa juga yang tidak ingin melihat kembali aksi duo James T. Kirk - Spock bersama awak kapalnya di U.S.S Enterprise.

"Selamatkan dunia (jiwa manusia) atau tunduk dalam peraturan Starfleet"?. Keputusan ini yang harus secepatnya diambil oleh Kapten Kirk (Chris Pine) ketika nyawa Perwira Utamanya, Spock (Zachary Quinto) berada di ujung tanduk dalam misinya menyelamatkan Planet kelas M- Nibiru. Selepas dari misi mereka, Laksamana Pike (Bruce Greenwood) memberikan saksi bagi mereka berdua, Kirk tidak ditugaskan lagi menjadi Kapten U.S.S Enterprise dan untuk Spock dipindahkan ke kapal Federasi yang lain. Lalu bisa ditebak ketika pusat data Starfleet diluluh lantakkan, nama John Harrison (Benedict Cumberbatch) muncul mengokohkan dirinya menyatakan perang terhadap Starfleet dan siapa lagi kalau bukan duo Kirk-Spock yang ditugaskan. Dan, inilah momen yang ditunggu- tunggu aksi kejar-kejaran diluar angkasa sana.             

Sebagai sebuah film yang diadaptasi dari serial televisi, saya kagum dengan independensi film ini. Saya dapat menikmati film ini tanpa harus terlebih dahulu menonton serial televisinya. J.J Abrams selaku sutradara memulai kisahnya dengan menceritakan siapa itu James T. Kirk dan siapa itu Spock serta bagaimana proses mereka berdua bertemu di Akademi Bintang dari yang berbeda pandangan sampai bersatu memiliki satu misi melawan serangan bangsa Romulan pimpinan Kapten Nero. Itu adalah plot utama untuk membangun kisah selanjutnya. Dan, seperti pada seri pertamanya penonton dari awal sebetulnya sudah mengetahui siapa musuh utama di sekuel kali ini yaitu John Harrison –begitulah trailer film ini berbicara- yang harus dihadapi para awak kapal U.S.S Enterprise. Satu jam pertama, tempo alurnya sungguh cepat. Proses Kapten Kirk bersama krunya berusaha menangkap hidup- hidup John Harrison ditampilkan tak bertele-tele, sehingga lebih cepat mengikat emosi penonton. Baru di pertengahan Star Trek Into Darkness memberikan kesempatan penonton untuk bernafas. Rentetan adegan eksyen sedikit reda, giliran penonton dibuat bertanya-tanya sebenarnya John Harrison itu seorang musuh atau seorang kawan?.

Tidak bisa saya pungkiri, jajaran bintang Star Trek Into Darkeness menjadi salah satu daya tarik. Chris Pine, Zachary Quinto, Zoe Saldana, Karl Urban, Simon Pegg, John Cho, Anton Yelchin, Bruce Greenwood dan Leonard Nimoy masih bergabung meramaikan sekuel ini – yang jarang sekali terjadi untuk ukuran sebuah sekuel- sesuai perannya masing- masing walau ada sedikit penambahan karakter seperti Dr. Carol yang menambah rasa 'manis'. Yang lebih mengejutkan, melihat penampilan akting Benedict Cumberbatch -si pemeran Sherlock Holmes di  serial TV Sherlock - dipertemukan dengan keluarga besar Star Trek milik J.J Abrams. Jujur, semula saya tak menyangka apakah dia dapat berperan sebagai tokoh antagonis , sulit membuat penonton membencinya. Namun saat kejahatan tak terpendam tersirat di matanya, sungguh terlihat menyebalkan. Sementara, keterlibatan orang dibalik layar saya berikan apresiasi besar. Keterlibatan duo penulis sebelumnya, Roberto Orci dan Alex Kurtzman ditambah Damon Lindelof- teman sesama pencipta serial TV Lost-  berhasil membawa kualitas cerita lebih bagus dan padat dari alur cerita sebelumnya. Akhir kata, J.J Abrams kau membuatku menjadi seorang trekkies dan bagi teman- teman silakan tonton film ini yang sarat adegan pertempuran luar angkasa menegangkan dalam balutan special efek yang menawan. Oiya untuk efek pop-out 3D-nya sangat terasa di adegan pembukanya. Salam trekkie: long live and prosper.   

5 komentar:

  1. akhirnya jadi trekkies juga hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. wah pagi2 sdh buka blogku, iyo iso2 aq jadi trekkie temenan iki ha3x

      Hapus
    2. Sekarang tau kan ko dimana bagusnya? :)


      Selamat datang di keluarga besar Star Trek....

      Hapus
  2. keren abies repiunya Mas... Tapi judul serial Cumberbatch bukan "Sherlock Holmes" lho... Hanya "Sherlock"

    BalasHapus
  3. makasih ya pujiannya, oiya betul judul serial TV-nya "Sherlock" aja,keinget judul film yang diperanin RDJ sich..oke ini dengan ini saya revisi tulisan repiu diatas..tx ya

    BalasHapus