Senin, 06 Mei 2013

Hostel

Sutradara: Eli Roth, 2005



Apa yang sudah kau lakukan kala itu mendapati dirimu di usia muda-mudanya?. Cari gadis cantik dan sesekali coba- coba 'bermain' pemakaian obat-obatan?. Itu pertanyaan yang dilontarkan oleh Hostel, sebuah drama tentang perjalanan 3 orang pemuda dari satu negara ke negara lainnya demi mencari kesenangan. Tiba-tiba, pada satu titik tak terduga kalian akan mendapatkan jawaban menakutkan yang mengarah ke genre horror. Paxton, salah satu dari ketiga orang pemuda tersebut akan berbagi cerita kepada kita bagaimana detil lengkap perjalanannya.

Bersama kedua temannya, Josh (Derek Richardson) dan Oli (Eythor Gudjonsson), Paxton (Jay Hernandez) meninggalkan negaranya Amerika menuju Amsterdam. Suatu kali tuan rumah losmen (=hostel) tempat mereka menginap tak mengijinkan mereka masuk lantaran lewat jam malam. Seorang pria bernama Alex (Lubomir Bukovy) yang tinggal tak jauh dari losmen itu mengajak mereka masuk. Dari perbincangan ringan, Alex mengetahui tujuan mereka bertiga keliling dunia.  Bukan untuk studi melainkan untuk bersenang-senang. Gayung pun bersambut. Alex memberikan informasi kalau di Slovakia banyak gadis disana yang menyukai orang asing terutama orang Amerika. Tanpa pikir panjang mereka meninggalkan Amsterdam menuju Slokavia. Surga bagi kaum lelaki, begitulah kata film ini.

Berlatar Bratislava pinggiran kota Slovakia yang tenang sekilas terlihat seperti kota-kota lainnya tapi ada keganjilan yang tersembunyi. Memang benar apa yang dikatakan Alex, 2 gadis lokal Natalya (Barbara Nedeljakova) dan Svetlana (Jana Kaderabkova) yang mereka bertiga temui di losmen mereka menginap tanpa malu- malu memperlihatkan tubuh mulusnya. Yap, otomatis 30 menit pertamanya ini kalian akan melihat adegan sex dan telanjang secara eksplisit. Setelah cukup puas kita akhirnya menuju titik tegangnya. Keanehan dan keganjilan mulai terungkap. Slovakia itu sebenarnya adalah tempat apa. Digiringlah kita kepada kengerian dan tingkat kesadisan yang mampu membuat mata miris menontonnya. Gila...kata ini yang kalian ucapkan saat menonton film ini di 60 menit sisanya.

Hernandez, Richardson, Gudjonsson tampil biasa- biasa saja sebagai tokoh utama sementara aktor Jan Vlasak yang membawa kisah film ini lebih menakutkan semenakutkan wajahnya. Meski saya sendiri sudah menebak- nebak kalau sebenarnya tokoh karakter ini tidak hanya sebagai peran pembantu yang hanya sekali tampil dalam satu adegan. Eli Roth yang selain duduk sebagai sutradara -juga merangkap sebagai penulis cerita- menyampaikannya secara brutal tapi dalam kontrol yang tepat. Dengan mantap membangun ketegangan hingga ke klimaks. Diluar kegilaannya, bagian akhir Hostel memenuhi porsinya sebagai tema horror yang boleh dibilang sedikit memuaskan penontonnya. Tidak seperti film horror sejenis.                 
  

1 komentar:

  1. Para Elite Hunting hanya menargetkan Orang Amerika sebagai Korban

    Entah apa alasannya, tapi sejak Part 1 sampai 3 selalu disebut-sebut tentang peperangan Slovakia. Ada "Dendam Nasional" kah ?, soalnya kalau saya perhatikan, bahkan Polisi dan para Elite di Slovakia mendukung tindakan para Elite Hunting.

    BalasHapus