Minggu, 30 Desember 2012

Silent Hill: Revelation

 Director: Michael J. Bassett, 2012



Selain film Resident Evil yang ditahun 2012 ini masih berlanjut dengan sekuelnya- tapi  amat disayangkan makin lama kualitas ceritanya makin jelek- ternyata ada satu lagi film yang juga sama- sama diangkat dari video game dan sama- sama ber-genre survival horror, Silent Hill. Sekedar mengingat kembali, di tahun 2006, Silent Hill dibuat versi layar lebarnya dengan sutradaranya Christoper Gans. Benang merah kisahnya seperti ini ketika itu Rose dan suaminya Christopher Da Silva khawatir akan kondisi anak angkatnya, Sharon yang selalu mengalami mimpi buruk. Di setiap mimpinya Sharon selalu menyebut kata Silent Hill-yang merupakan nama kota- berulang kali. Untuk mencari tahu lebih dalam rahasia apa yang terdapat di kota Silent Hill, Rose membawa Sharon ke kota ini tanpa sepengetahuan suaminya.  Sayang, dalam perjalanannya mereka mendapat kecelakaan dan kabar buruknya Sharon menghilang tanpa jejak. Sambil mencari anak angkatnya ,Rose menyadari bahwa kota Silent Hill menyimpan rahasia kelam dan rahasia itu berhubungan dengan Sharon. Dan, 6 (enam) tahun kemudian tepatnya Oktober 2012 Silent Hill melanjutkan kisahnya kembali dan kali ini terdapat versi 3D-nya.

Melanjutkan akhir cerita dari Silent Hill (2006), Rose mengorbankan dirinya terperangkap entah untuk berapa lamanya di kota Silent Hill agar putri dan suaminya bisa hidup bebas. Tetapi tidaklah demikian pada kenyataannya, selama bertahun- tahun Christopher dan Sharon berpindah tempat dari satu kota ke kota yang lain demi menghindari kejaran polisi dan pemeritah. Pernah satu kejadian demi melindungi Sharon, Christopher membunuh seseorang.  Akibatnya, mereka berdua mempunyai nama yang berbeda- beda di setiap kota yang ditinggalinya, Sharon berganti nama menjadi Heather. Selama berjalannya waktu, kini Heather berumur 18 (delapan belas) tahun.  Di usia inilahHeather kembali mendapatkan mimpi buruk yang sama ketika dirinya masih kecil. Sang ayah yang mendengar cerita mimpi buruk itu hanya berpesan “jangan pernah ke kota Silent Hill meskipun namamu disebut”. Dalam waktu yang berdekatan Christopher seakan didatangi oleh istrinya, Rose yang meminta suaminya bersumpah untuk selalu menjaga Sharon baik- baik dan jangan ada Silent Hill lagi di kehidupan Sharon, cukup dirinya saja yang terperangkap. Di awal masa kuliahnya, Heather sengaja tidak mengenalkan dirinya lebih dalam, dengan alasan toh suatu saat dirinya tak lama lagi akan meninggalkan tempat kuliah ini. Sikap Heather ini malah mengundang ketertarikan salah satu teman cowok kuliahnya yang bernama Vincent untuk lebih mengenal lebih dekat siapa dirinya. Karena, suatu kejadian Heather merasa dikuntit oleh seseorang yang mencurigakan sementara ayahnya tidak kunjung datang menolongnya, ditambah lagi setibanya dirumah sang ayah ternyata tak ada dirumah malah yang dilihatnya satu simbol dan tulisan “come to silent Hill” dari bercak darah. Mau tak mau dan satu-satunya orang yang ada didekatnya adalah Vincent, Heather mulai sedikit membuka hubungannya dengan Vincent.

Karena ayahnya menghilang secara misterius, dibukanya semua berkas yang semuanya berkaitan dengan Silent Hill. Satu simbol tadi yang dilihatnya berkaitan dengan satu orde yang bernama Orde Valtiel yang dipimpin oleh Claudia Wolf dimana orde ini sangat menginginkan kehadiran kembali dirinya di kota ini. Segera mereka berdua, Heather dan Vincent menuju Silent Hill. Dalam perjalanan ini, mereka beristirahat sejenak untuk menenangkan diri dan pikiran. Vincent sendiri menyetujui perkataan Christoper- mengingatkan kembali perkataan ayahnya- supaya tidak datang ke kota Silent Hill demi keselamatan nyawamu. Dari info yang diketahui oleh Vincent, alasan mengapa Orde Valtiel menginginkan Heather di Silent Hill karena berkaitan dengan satu sosok wanita bernama Alessa. Tetapi, Heather masih tetap dengan niatnya semula tetap melanjutkan perjalanan.  Melalui suatu dimensi, tiba- tiba Heather sudah berada di kota terkutuk ini, sunyi tanpa penghuni, bangunan yang ada terlihat tak terurus, jalanan diselimuti kabut. Hanya satu orang yang ketika itu ditemuinya. Ternyata adalah ibu dari Alessa. Dari perkataan ibu Alessa terungkap sudah rahasia sebenarnya pada diri Sharon/Heather yang selalu mendapat mimpi buruk sekaligus menjadi jawaban dari pertanyaan di Silent Hill seri pertama “mengapa ibu dan ayahnya melarang dirinya ke kota terkutuk Silent Hill”?. Saya tidak menulis apa rahasia itu di blog ini karena itulah yang menjadi tema utama film ini sendiri. Pertanyaan selanjutnya “apakah Heather berhasil menemukan ayahnya”? . Sementara disisi lain Orde Valtiel sedang memburu dirinya.

Sebenarnya sekuel film ini bisa saya bilang tak jauh berbeda dengan seri pertamanya. Baik dari segi penyampaian cerita, karakter, pemilihan lokasi sampai wujud monsternya. Hanya kali ini tingkat ketegangannya lebih banyak terutama monster- monster berwajah aneh yang muncul secara tiba- tiba dan bergerak dengan cara yang aneh mampu membuat ketakutan bagi penontonnya , ya semua ini adanya dukungan audio yang mumpuni. Suasana mencekam dan menyeramkan dari kota Silent Hill juga berhasil digambarkan dengan baik. Yang bikin saya senang di film ini adalah munculnya si Kepala Piramid dan tentunya para suster zombie di ruang operasi, serasa nostalgia. Akhir kata, film ini yang mendapat kritikan cukup pedas dari pelbagai pengamat film dikarenakan ( yang salah satunya) unsur ceritanya dianggap dangkal meskipun kursi sutradara sudah diganti dan diarahkan oleh Michael J. Bassett, namun saya pribadi yang mana bukan penggemar gamesnya tapi masih tetap menikmati kisah ini. Oiya, melalui blog ini saya ucapkan terima kasih buat teman dekat saya semasa kuliah yang kemarin siang dapat terlaksana acara nonton barengnya.



6 komentar:

  1. For the reason that the admin of this site is working, no
    hesitation very quickly it will be famous, due to its quality contents.
    Stop by my page - iraqi dinar

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank a lot for your comment and have visited my blog

      Hapus
  2. Admiring the time and energy you put into your site and detailed information you offer.
    It's great to come across a blog every once in a while that isn't the same outdated rehashed material.
    Excellent read! I've saved your site and I'm adding your RSS feeds to my Google account.
    My site Lexington Law

    BalasHapus
  3. Iya, filmnya bagusan yang sebelumnya pas nonton dibioskop dulu & suasananya bener2 jauh beda. Nggak terlalu dark banget. Lucunya lagi masa si Pyramid Headnya jadi tukang odong2. Endingnya masih Game di Silent Hill 1. Sutradaranya kurang cocok bikin film horor dari Game. Kayaknya kurang terlalu mendalami kisahnya dari Game, kurang nyambung gitu..

    BalasHapus
  4. Mantap banget filmnya, kira-kira masih ada kelanjutannya dari film silent hill tidak ya?

    BalasHapus