Director: Michael J. Bassett, 2012
Selain film Resident
Evil yang ditahun 2012 ini masih berlanjut dengan sekuelnya- tapi amat disayangkan makin lama kualitas
ceritanya makin jelek- ternyata ada satu lagi film yang juga sama- sama
diangkat dari video game dan sama- sama ber-genre survival horror, Silent Hill. Sekedar mengingat kembali, di tahun
2006, Silent Hill dibuat versi layar
lebarnya dengan sutradaranya Christoper Gans. Benang merah kisahnya seperti ini
ketika itu Rose dan suaminya Christopher Da Silva khawatir akan kondisi anak
angkatnya, Sharon yang selalu mengalami mimpi buruk. Di setiap mimpinya Sharon
selalu menyebut kata Silent Hill-yang
merupakan nama kota- berulang kali. Untuk mencari tahu lebih dalam rahasia apa
yang terdapat di kota Silent Hill, Rose
membawa Sharon ke kota ini tanpa sepengetahuan suaminya. Sayang, dalam perjalanannya mereka mendapat
kecelakaan dan kabar buruknya Sharon menghilang tanpa jejak. Sambil mencari
anak angkatnya ,Rose menyadari bahwa kota Silent
Hill menyimpan rahasia kelam dan rahasia itu berhubungan dengan Sharon. Dan,
6 (enam) tahun kemudian tepatnya Oktober 2012 Silent Hill melanjutkan kisahnya kembali dan kali ini terdapat
versi 3D-nya.
Melanjutkan akhir cerita dari Silent Hill (2006), Rose mengorbankan dirinya terperangkap entah
untuk berapa lamanya di kota Silent Hill
agar putri dan suaminya bisa hidup bebas. Tetapi tidaklah demikian pada
kenyataannya, selama bertahun- tahun Christopher dan Sharon berpindah tempat
dari satu kota ke kota yang lain demi menghindari kejaran polisi dan pemeritah.
Pernah satu kejadian demi melindungi Sharon, Christopher membunuh seseorang. Akibatnya, mereka berdua mempunyai nama yang
berbeda- beda di setiap kota yang ditinggalinya, Sharon berganti nama menjadi
Heather. Selama berjalannya waktu, kini Heather berumur 18 (delapan belas)
tahun. Di usia inilahHeather kembali mendapatkan
mimpi buruk yang sama ketika dirinya masih kecil. Sang ayah yang mendengar
cerita mimpi buruk itu hanya berpesan “jangan pernah ke kota Silent Hill meskipun namamu disebut”.
Dalam waktu yang berdekatan Christopher seakan didatangi oleh istrinya, Rose
yang meminta suaminya bersumpah untuk selalu menjaga Sharon baik- baik dan
jangan ada Silent Hill lagi di
kehidupan Sharon, cukup dirinya saja yang terperangkap. Di awal masa kuliahnya,
Heather sengaja tidak mengenalkan dirinya lebih dalam, dengan alasan toh suatu
saat dirinya tak lama lagi akan meninggalkan tempat kuliah ini. Sikap Heather
ini malah mengundang ketertarikan salah satu teman cowok kuliahnya yang bernama
Vincent untuk lebih mengenal lebih dekat siapa dirinya. Karena, suatu kejadian
Heather merasa dikuntit oleh seseorang yang mencurigakan sementara ayahnya
tidak kunjung datang menolongnya, ditambah lagi setibanya dirumah sang ayah
ternyata tak ada dirumah malah yang dilihatnya satu simbol dan tulisan “come to silent Hill” dari bercak darah.
Mau tak mau dan satu-satunya orang yang ada didekatnya adalah Vincent, Heather
mulai sedikit membuka hubungannya dengan Vincent.
Karena ayahnya menghilang secara misterius, dibukanya semua
berkas yang semuanya berkaitan dengan Silent
Hill. Satu simbol tadi yang dilihatnya berkaitan dengan satu orde yang
bernama Orde Valtiel yang dipimpin oleh Claudia Wolf dimana orde ini sangat menginginkan
kehadiran kembali dirinya di kota ini. Segera mereka berdua, Heather dan
Vincent menuju Silent Hill. Dalam
perjalanan ini, mereka beristirahat sejenak untuk menenangkan diri dan pikiran.
Vincent sendiri menyetujui perkataan Christoper- mengingatkan kembali perkataan
ayahnya- supaya tidak datang ke kota Silent
Hill demi keselamatan nyawamu. Dari info yang diketahui oleh Vincent,
alasan mengapa Orde Valtiel menginginkan Heather di Silent Hill karena berkaitan dengan satu sosok wanita bernama
Alessa. Tetapi, Heather masih tetap dengan niatnya semula tetap melanjutkan
perjalanan. Melalui suatu dimensi, tiba-
tiba Heather sudah berada di kota terkutuk ini, sunyi tanpa penghuni, bangunan
yang ada terlihat tak terurus, jalanan diselimuti kabut. Hanya satu orang yang
ketika itu ditemuinya. Ternyata adalah ibu dari Alessa. Dari perkataan ibu
Alessa terungkap sudah rahasia sebenarnya pada diri Sharon/Heather yang selalu
mendapat mimpi buruk sekaligus menjadi jawaban dari pertanyaan di Silent Hill seri pertama “mengapa ibu
dan ayahnya melarang dirinya ke kota terkutuk Silent Hill”?. Saya tidak menulis apa rahasia itu di blog ini
karena itulah yang menjadi tema utama film ini sendiri. Pertanyaan selanjutnya
“apakah Heather berhasil menemukan ayahnya”? . Sementara disisi lain Orde
Valtiel sedang memburu dirinya.
Sebenarnya sekuel film ini bisa saya bilang tak jauh berbeda
dengan seri pertamanya. Baik dari segi penyampaian cerita, karakter, pemilihan
lokasi sampai wujud monsternya. Hanya kali ini tingkat ketegangannya lebih
banyak terutama monster- monster berwajah aneh yang muncul secara tiba- tiba
dan bergerak dengan cara yang aneh mampu membuat ketakutan bagi penontonnya ,
ya semua ini adanya dukungan audio yang mumpuni. Suasana mencekam dan
menyeramkan dari kota Silent Hill juga berhasil digambarkan dengan baik. Yang
bikin saya senang di film ini adalah munculnya si Kepala Piramid dan tentunya
para suster zombie di ruang operasi, serasa nostalgia. Akhir kata, film ini
yang mendapat kritikan cukup pedas dari pelbagai pengamat film dikarenakan (
yang salah satunya) unsur ceritanya dianggap dangkal meskipun kursi sutradara
sudah diganti dan diarahkan oleh Michael J. Bassett, namun saya pribadi yang
mana bukan penggemar gamesnya tapi masih tetap menikmati kisah ini. Oiya,
melalui blog ini saya ucapkan terima kasih buat teman dekat saya semasa kuliah
yang kemarin siang dapat terlaksana acara nonton barengnya.
For the reason that the admin of this site is working, no
BalasHapushesitation very quickly it will be famous, due to its quality contents.
Stop by my page - iraqi dinar
thank a lot for your comment and have visited my blog
HapusAdmiring the time and energy you put into your site and detailed information you offer.
BalasHapusIt's great to come across a blog every once in a while that isn't the same outdated rehashed material.
Excellent read! I've saved your site and I'm adding your RSS feeds to my Google account.
My site Lexington Law
thank a lot :)
HapusIya, filmnya bagusan yang sebelumnya pas nonton dibioskop dulu & suasananya bener2 jauh beda. Nggak terlalu dark banget. Lucunya lagi masa si Pyramid Headnya jadi tukang odong2. Endingnya masih Game di Silent Hill 1. Sutradaranya kurang cocok bikin film horor dari Game. Kayaknya kurang terlalu mendalami kisahnya dari Game, kurang nyambung gitu..
BalasHapusMantap banget filmnya, kira-kira masih ada kelanjutannya dari film silent hill tidak ya?
BalasHapus