Minggu, 09 Desember 2012

Sinister


Director: Scott Derrickson, 2012



Belakangan ini saya melihat salah satu format film yang sering dibuat oleh sineas perfilman dan juga lagi digandrungi para penonton adalah found footage. Apa itu found footage? Adalah teknik pembuatan film fiksi yang dikemas seperti film dokumenter dan bertutur seakan-akan kisah nyata dimana pengambilan gambarnya dilakukan hand-held dengan sudut pengambilan subyektif .  Found Footage ini sendiri dihadirkan dalam bentuk potongan- potongan gambar yang ditinggalkan oleh tokoh yang menjadi subyek film itu sendiri. Sebagai contohnya  film yang berjudul Hannibal Holocaust(1980) yang notabene pelopor film found footage kemudian diikuti film- film berikutnya seperti The Blair Witch Project(1999)  hingga terakhir ada satu film yang cukup fenomenal yang berlanjut sampai jilid ke-4, Paranormal Activity. Ya, saya sendiri termasuk penyuka film berformat seperti ini. Terakhir saya menonton V/H/S, bagaimana ulasan ceritanya? dapat teman- teman baca di blog ini. Dan, di tahun 2012 ini ada satu nama  sutradara -yang sebelumnya pernah menyutradarai film The Exorcism of Emily Rose (2005)-,Scott Derrickson, menyutradari filmnya berjudul Sinister yang mana tak jauh- jauh inti ceritanya dari found footage. 

Sinister dibuka dengan rekaman yang  memperlihatkan satu keluarga (ayah,ibu dan 2 orang anaknya) dengan kepala tertutup kain digantung pada sebuah pohon besar yang tak jauh dari rumahnya, ya bagi saya adegan awal ini sudah cukup membuat  shock karena penonton seolah-olah menjadi saksi bagaimana proses detik demi detik kematiankeluarga ini. Sembilan bulan setelah kejadian, satu keluarga dengan jumlah anggota keluarga yang sama dengan keluarga tadi,seorang ayah (Ellison Oswalt,) ibu (Tracy Oswalt) dan kedua anaknya (Trevor dan Ashley )berpindah dari rumah mereka sebelumnya.  Untuk mendapatkan ide menulis buku tentang kejahatan kriminal yang lebih hebat dari buku yang telah ditulis sebelumnya, Ellison mengajak keluarganya untuk sementara menempati rumah pembunuhan ini . Memang dari awal baik istri dan kedua anaknya terutama Ashley kurang menyetujui rencana dan keputusan ayahnya, tapi mau dikata apa lagi jika semua dilakukan demi keluarga, ya saya melihat ada kondisi kesulitan keuangan di keluarga Oswalt. Buku yang akan ditulis oleh Ellison adalah mengulas lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga tersebut sebelumnya, terutama menyelidiki hilangnya seorang gadis kecil dari keluarga tersebut, Stephanie.

Sewaktu memindahkan barang- barang atau perabotan rumah tangga, Ellison menemukan satu kotak berukuran sedang yang terdapat di salah satu loteng rumah ini. Karena penasaran dibukanya kotak ini. Ternyata, didalamnya berisi 5 (lima) gulungan film lama mulai dari Pool Party tahun 1966, BBQ tahun 1979, Lawn Work tahun 1986, Sleepy Time tahun 1998 dan terakhir  Family Hanging Out tahun 2011 yang pertama kali disajikan penontion diawal kisahnya . Berbekal sebuah proyektor diputarlah gulungan film tadi satu demi satu. Gulungan film yang diberi judul Family Hanging Out dan BBQ Ellison belum menemukan petunjuk siapa pembunuhnya. Tetapi, saat menonton Pool PartyEllison sepintas melihat sosok bayangan si pembunuh yang tercermin dari dasar kolam renang. Sayang, ketika dirinya berniat memperbesar gambar wajah si pembunuh tiba-tiba gulungan film ini terbakar tanpa alasan yang masuk akal. Dari satu petujuk ini, Ellison melanjutkan kembali menonton dua gulungan film yang belum ditontonnya.  Seperti perkiraannya, di Sleepy Time menemukan petujuk baru yakni ditemukan satu simbol yang belum pernah diketahuinya tergores disalah satu dinding rumah. Yap, sepanjang film penonton akan mengikuti perjalanan Ellison mengungkap siapa pembunuh sebenarnya dan apa motifnya, belum  lagi serangkaian kejadian aneh menyerang dan menganggu keselamatan jiwa keluarganya.

Seperti yang tertulis pada poster diatas, kalau saya bilang Sinister memang mempunyai pola cerita tak jauh dari kedua film itu yakni Paranormal Activity dan Insidious. Jika di Paranormal Activity penonton seolah-olah menyaksikan sendiri pergerakan apa yang akan terjadi yang direkam dengan menggunakan kamera digital ( ya menit demi menit tertera di layar ) sedangkan di Sinister penonton seolah-olah menyaksikan apa yang terjadi tetapi kali ini dengan menggunakan kamera jadul,Super 8 lengkap dengan gulungan roll filmnya. Jika di Insidious sosok misterius melakukan caranya melalui mimpi alam bawah sadar sedangkan di Sinister sosok misterius melakukan caranya melalui blablabla ( maaf saya tidak tulis cara apakah itu karena itulah yang nantinya menjadi poin utama film Sinister) dan seingat saya ada kesamaan yang sangat jelas pada sosok misterius ini. Overall, saya kurang menyukai film Sinister. Pertama dari sisi jalan cerita, hampir separuh waktu beralur sangat lambat dan yang kedua (memang saya akui) ada beberapa adegan yang buat saya kaget tetapi balik lagi adegan ini sepertinya sudah pernah saya lihat di film horor sejenis, seperti adegan di The Exorcism malah seperti adegan di film Shutter.   

0 komentar:

Posting Komentar