Minggu, 02 September 2012

The Bourne Legacy

Director:Tony Gilroy, 2012


Ketika film pertamanya dirilis The Bourne Identity (2002) kemudian berlanjut dengan dua sekuelnya The Bourne Supermacy (2004) dan The Bourne Ultimatum (2007) sosok karakter tokoh utamanya yang bernama Jason Bourne sudah melekat dengan aktor Matt Damon. Dan, ditahun 2012 Universal Picture selaku  pihak distributor melanjutkan lagi kisah perjalanan agen rahasia ini dengan judulnya The Bourne Legacy . Setelah melihat trailernya saya mencatat telah terjadi 3 (tiga) perubahan besar dalam instalasi ke-4 seri tokoh Bourne. Pertama:  walau di judulnya  mencantumkan kata ‘Bourne’ tetapi tidak akan ada tokoh Jason Bourne di film ini, Kedua:  sebagai akibat dari poin pertama tadi tentunya  tidak ada peran Matt Damon, sebagai gantinya aktor Jeremy Renner yang memegang  tongkat estafetnya, dan Ketiga:  adanya pergantian kursi sutradara, dimana sebelumnya  di seri pertama dipegang oleh Doug Liman, di seri kedua dan ketiga  ditangani Paul Greengrass, sekarang beralih ke Tony Gilroy-yang sebelumnya Gilroy menjabat sebagai penulis skenario ketiga kisah Bourne tersebut. Kini yang menjadi pertanyaan bagi kita/penonton dengan 3 (tiga) perubahan diatas, mampukah The Bourne Legacy mencapai kesuksesan secara financial-box office- melebihi pendapatan kisah The Bourne sebelumnya? 

Dibuka dengan adegan awal yang memperlihatkan seseorang yang sedang terapung di perairan Alaska- adegan ini mengingatkan saya pada adegan awal The Bourne Identity yang persis seperti ini hanya kali ini bukan Jason Bourne yang kembali terapung- kemudian The Bourne Legacy memulai alur ceritanya dengan membaginya menjadi 4(empat) bagian secara bergantian berdasarkan karakter tokoh yang menjadi kunci utama di film ini. Bagian Pertama: seseorang  yang sedang terapung tadi adalah salah satu agen rahasia Outcome yang dalam masa pelatihannya bernama Aaron Cross. Selama masa pelatihannya dia diharuskan mengkonsumsi pil hijau dan pil biru secara berkala. Bagian Kedua: seorang reporter sekaligus seorang penulis ‘The Guardian’ bernama Simon Ross ditembak mati dari kejauhan oleh seseorang tak dikenal (adegan ini sudah ada di The Bourne Ultimatum). Bagian Ketiga: Eric Byer, pimpinan C.I.A, yang mengetahui kabar penembakan Ross ini berkaitan erat dengan Bourne, karena sebelum penembakan terjadi Ross ingin memberi informasi kepada Bourne perihal siapa dalang sebenarnya yang ingin menginginkan Bourne terbunuh.  Dan, sebelum semuanya akan terungkap di pelbagai media, Byer menutup semua program operasi rahasia mereka baik itu Threadstone, Blackbriar, dan Outcome termasuk “membereskan” semua agen dan staf pendukung yang masih tersisa dilapangan. Bagian Keempat:  Adalah Dr. Martha Shearing, seorang ilmuwan yang bekerja dalam laboratorium Maryland, dimana semua obat pil hijau dan biru yang diminum oleh semua agen rahasia Outcome berasal dari temuan lab ini. 

Kemudian adegan balik lagi ke Aaron Cross, karena dirinya kehabisan pil hijau ia pun turun gunung dan bertemu dengan salah satu anggota Outcome. Tetapi, sebelum si kawan ini memberi bantuan  kepada Cross untuk mencari pil hijau, tenyata kedua agen rahasia lapangan ini telah menjadi target ‘pembersihan’ Eric Byer. Sayang, si kawan tadi meninggal dunia. Mengetahui akan hal ini Cross yang berhasil lolos dari operasi ‘pembersihan’ segera mencari tahu hal apa yang sedang terjadi. Ditempat lain, dilaboratorium Maryland telah terjadi insiden penembakan. Salah satu teman kerja Dr. Martha yang bernama Dr. Foite tiba-tiba mengalami gangguan kejiwaan, semua teman kerjanya ditembak mati ditempat kejadian. Belum reda trauma yang dialami Dr. Martha, tiba-tiba dua orang kenalannya dari suatu departemen berniat membunuh dirinya dengan merencakan seakan-akan penembakan bunuh diri.  Untuk kedua kalinya, Dr. Martha yang juga termasuk target’pembersihan’ lolos dari maut setelah diselamatkan oleh Aaron Cross, dikarenakan saat kejadian Cross datang kerumah Dr. Martha berniat meminta pil hijau. Dari informasi Dr Martha bahwa telah ada semacam obat yang bisa memutuskan ketergantungan para peserta program Outcome akan pil hijau dan biru, dan tempat dimana obat itu berada di Manila,Filipina. Film ini kemudian berkisah di seputar kejar-kejaran antara tim Eric Byer- yang berusaha memusnahkan semua agen lapangan-dengan Aaron Cross bersama Dr. Martha yang mana mereka berdua berpacu waktu dalam perjalanan mencari obat penangkalnya.

Jika mau dibandingkan dengan trilogi Bourne sebelumnya memang saya akui ada perbedaan yang sangat kentara. Ya, 3 seri instalasi Bourne tersebut diceritakan sarat dengan adegan aksi disepanjang filmnya, bila ada bagian drama itupun hanya sebagai intro saja di awal kisah.Hal ini bertolak belakang dengan sebelumnya, The Bourne Legacy  malah memakan waktu hampir kurang lebih 30 menit diawal cerita dengan menyajikan adegan dramanya. Namun, sisi inilah yang saya akui kehebatan dari Tony Gilroy karena ia merasa bahwa tidak ada lagi kisah Bourne di filmya maka ia memulai mengambil sedikit benang merah yang berhubungan dengan Bourne kemudian mulai pertengahan film hingga di klimaks cerita Gilroy mulai melepaskan sosok Bourne yakni dengan memperkenalkan karakter Aaron Cross sebagai agen rahasia yang tak kalah handalnya dengan Bourne dalam upayanya  menyingkap sekaligus membalas perlakuan atasannya. Disisi para pemain, aktor Jeremy Renner sudah mampu membuat film yang  bertema agenrahasia ini keluar dari bayang- bayang Matt Damon, karena sebelum pemutaran film ini para penonton sudah bertanya-tanya apakah dia bisa membawa kisah ini lebih baik dari apa yang sudah dibawakan Matt Damon. Karena itu, sesuai dengan taglinenya : “There Was Never Just One” Gilroy menceritakan kejadian yang dialami oleh salah satu agen rahasia Outcome, Aaron Cross dengan setting waktu yang sama saat kejadian Jason Bourne di seri film ketiganya, The Bourne Ultimatum. Oiya dari kabar terbaru kemungkinan akan ada seri ke-5 dimana Jason Bourne dan Aaron Cross akan berhadapan langsung...wah sangat layak untuk ditunggu kelanjutan kisah ini.

0 komentar:

Posting Komentar