Minggu, 30 September 2012

Premium Rush

Director: David Koepp, 2012


“Ride Like Hell” membaca tagline-nya saja saya sudah membayangkan film ini akan menyajikan  ‘sesuatu’ yang  lebih dari sekedar hiburan penghilang penat dari rutinitas pekerjaan , ya ‘sesuatu’ itu tak lain adalah adegan –adegan yang bisa memicu adrenalin penontonnya. Jika teman- teman sudah pernah melihat trailernya- tetapi jika belum, coba klik trailer dibawah ini yang saya kopas dari youtube- mampu menarik penonton untuk segera datang dan menontonnya di bioskop terdekat. Untuk (lebih) membuktikan apakah film ini memang benar- benar bagus secara keseluruhan, hari  ini saya membeli tiket nonton film Premium Rush di Tunjungan XXI.Well, bagaimana plot ceritanya dan apakah sutradara David Koepp yang pernah menjadi penulis film Panic Room mengakhiri ceritanya cukup ‘manis’?      

Apakah yang amat sangat dibutuhkan oleh para pengguna jasa layanan pengiriman paket baik perorangan maupun perusahaan besar? Jelas, tentu saja kecepatan dan ketepatan waktu sampai di tempat tujuan. Salah satu alternatif yang bisa mendukung kecepatan dan ketepatan itu tak lain alat transportasi yang dipergunakan berupa sepeda, terutama untuk jenis pengiriman kilat (a.k.a Premium Rush) ini. Pada prolog film digambarkan kelincahan Wilee bersepeda  dalam mengantarkan dokumen di tempat tujuan dengan tepat waktu. Siapakah Wilee? Dia adalah salah satu karyawan yang bekerja di jasa kurir bersepeda bernama ‘Kurir Aman’, selain Vanessa, Manny, Marco,Polo, Tito, dan Raj sebagai operator penerima telepon. Tetapi, ada satu hal yang membedakan Wilee diantara teman-temannya walau kesemuanya tetap bersepeda dalam pekerjaannya, yakni pada sepeda yang Wilee kendarai. Sepeda Wilee adalah jenis sepeda dengan gigi persneling tetap (fixed gear),kerangka baja  (steel frame), dan tanpa rem (no brake). Memang aneh melihat sosok Wilee dalam bersepeda tapi tunggu dulu keanehannya ini ditutupi dengan salah satu kelebihannya yakni memiliki semacam ‘visual GPS’ yang tertanam dalam pandangan pikirannya, bukan dalam bentuk alat yang selama ini kita kenal.  ‘Visual GPS’ yang saya maksudkan seperti ini, jika dalam jarak beberapa meter didepannya terjadi kemacetan maka secara otomatis pandangan visualnya memiliki beberapa jalan alternatif beserta akibatnya yang akan terjadi.  Kembali ke soal tempat dimana ia bekerja, di ‘Kurir Aman’ mempunyai satu peraturan yang harus dipatuhi oleh semua karyawannya yaitu tidak boleh memberikan isi paket  kepada siapapun kecuali atas perintah si pengirim itu sendiri apalagi membuka isi paket tersebut.

Cerita baru dimulai ketika Wilee menerima order dari Nima, salah satu mahasiswa dimana dirinya pernah kuliah di Universitas ini. Tugasnya harus mengantar sebuah amplop untuk dikirimkan ke Sister Chen. Ternyata, dalam perjalanan pengiriman amplop ini dirinya dihadapkan pelbagai rintangan. Belum keluar dari Universitas, dirinya sudah dihadang Bobby Monday ,seorang polisi yang saat itu mengaku salah satu Kepala dari Universitas dimana sangat menginginkan amplop yang dikirim oleh Nima. Sesuai dengan peraturan kerja, ia tidak menyerahkan amplop tersebut. Sontak Monday pun marah dan mengejar Wilee dijalanan Manhattan yang saat itu jalanan lagi padat-padatnya, bahkan karena suatu kejadian dirinya malah juga dikejar oleh polisi NYPD berpatroli dengan bersepeda. Merasa kesal dan rasa keingin tahuannya mengapa seseorang begitu antusiasnya hendak mengambil amplop yang bukan miliknya, Wilee melanggar peraturan perusahaan dengan membuka isi amplop tersebut. Gara- gara pelanggaran inilah Wilee, yang semula mengembalikan amplop ke Universitas kemudian berbalik dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil amplop tersebut yang kini sudah ditangan kawannya,Manny karena isi di amplop tersebut ternyata sangatlah berharga, tak dapat dinilaikan.

Setelah menonton film ini terlintas tema ceritanya hampir sama dengan film Transporter, dimana seorang kurir bertugas mengantarkan paket sampai ditujuan dan ternyata isi paketnya bukanlah ‘sesuatu’ tetapi lebih dari ‘sesuatu’. Bedanya, jika di film Transporter  si kurir yang diperankan oleh Jason Statham mengantar setiap paket dengan berkendara mobil plus jago beladiri, sementara di Premium Rush si kurir  yang diperankan oleh Joseph Gordon- Levitt mengantar setiap paket dengan bersepeda minus bela diri he..he..he... So, jangan harapkan akan ada aksi bela diri memukau di film ini dari si tokoh utama tetapi sebagai gantinya penonton disuguhi adegan yang juga bisa memicu adrenalin yakni bagaimana Wilee melintasi keramaian jalan raya dengan ciri khasnya bersepeda…..



        

2 komentar:

  1. gan tukar link ya, nanti saya akan pasang di blog roll. http://holicmovie.wordpress.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. oke blog Anda sudah saya pasang di salah satu blogroll..tks ya bro :)

      Hapus