World War Z

Sutradara: Marc Forster, 2013

2 (dua) tahun yang lalu Marc Forster menyutradari sebuah film berjudul Machine Gun Preacher yang diperankan oleh Gerard Butler (Olympus Has Fallen). Karena kandungan ceritanya tergolong biasa- biasa saja secara otomatis keuntungan finansial yang didapatkan sangat tipis, bahkan bisa dikatakan merugi. Dari total budget $30 juta yang dikeluarkan hanya $1,1 juta pemasukan box office yang diterima. Serasa ingin mengulang kembali masa kejayaan akan filmnya Quantum of Solace (2008), tahun ini Marc Forster kembali menyutradarai sebuah film dengan tema zombie yang diadaptasi dari sebuah novel karangan Max Brooks keluaran tahun 2006 yang berjudul "An Oral History of The Zombie War".

Dalam World War Z, Brad Pitt berperan sebagai Gerry Lane, seorang mantan penyelidik P.B.B yang sedang menikmati masa pensiunnya dengan istri tercinta, Karin Lane (Mireille Enos) dan kedua putrinya, Rachel Lane (Abigail Hargrove) dan Constance Lane (Sterling Jerins). Ditengah perjalanan keluarga Lane mendapati kepanikan luar biasa. Mayat hidup dalam jumlah tak terkira banyaknya berhamburan di tengah kota mencari mangsa manusia selanjutnya untuk digigit dan kemudian menjadi zombie baru demikian seterusnya. Singkat cerita, Thierry (Fana Mokoena), mantan atasan Gerry saat bekerja di P.B.B, meminta bantuan dirinya menemani Dr. Fassbach (Elyes Gabel), seorang ahli virus lulusan Harvard, untuk mencari vaksin penyembuh.
Kelemahan sekaligus kekuatan dari film ini terletak pada pengambilan karakter tokoh Gerry Lane. Dia bukan seorang heroik bersenjatakan penuh amunisi layaknya Alice di franchise film Resident Evil yang kapan pun siap memborbadir kejaran zombie. Gerry tidak punya keahlian khusus dibidang militer. Namun berkat arahan Forster yang didapat dari penjambaran tokoh Gerry didalam novelnya, penonton serasa berada disampingnya memberikan semangat bahwa perjalanan ini akan berhasil dan akhirnya dapat berkumpul kembali bersama keluarga tercinta. Ya, Gerry digambarkan sebagai seorang kepala keluarga yang sangat mengedepankan kepentingan keluarga namun karena suatu hal dirinya lebih mengutamakan kepentingan orang banyak. Kekuatan cinta diantara kepungan mayat hidup, sampai disini World War Z berhasil bercerita.

Dengan masa presentasi cerita hampir 2 jam penonton hanya melihat dan mengetahui kalau Gerry adalah mantan penyelidik P.B.B tetapi poin penting mengapa sampai Gerry berhenti bekerja di P.B.B, ini yang belum dieksplor oleh Matthew Michael Carnahan (State of Play) beserta kedua teman, Drew Goddard (The Cabin In The Woods) dan Damon Lindelof (Star Trek Into Darkness) yang bertanggungjawab sebagai penulis naskah. Mungkin dengan sedikit penjelasan alur mundur ke belakang penonton sudah merasa puas tanpa harus membaca novelnya. Sementara Mireille Enos, Abigail Hargrove, Sterling Jerins yang berperan sebagai keluarga Brad Pitt di film ini difungsikan hanya sebagai pemeran pelengkap penambah unsur drama. Untuk hal ini masih bisa dimaklumi karena inti dari novel World War Z menitikberatkan dari sudut pandang Gerry Lane.

Zombie lagi zombie lagi. Lama- lama juga bosan menonton zombie. Bagaimana tidak baru saja sekitar 3-4 bulan yang lalu Warm Bodies yang disutradarai oleh Jonathan Levine menyapa penonton dengan kisah drama komedi romantis seorang zombie berinisal "R" yang menjalin hubungan dengan seorang gadis bernama Julie. Kemudian franchise Resident Evil yang paling diingat walau makin lama sekuelnya makin jauh dari video gamesnya. Tetapi, dalam film World War Z dijamin tidak ada rasa kebosanan dan inilah film zombie yang seharusnya difilmkan. Suasana ketegangan ditempatkan tak berlebihan. Layaknya naik roller coaster alur kisah ini naik dan turun dan mencapai klimaksnya pada adegan pamungkas di lab W.H.O. Super keren. Meskipun memiliki masalah pada eksekusi ceritanya, Forster bersama ketiga penulis naskah cerita diatas berhasil menyajikan Perang Dunia Zombie. Untuk pemakaian kacamata 3D dimenit awal sempat terasa pusing entah karena adegan yang sangat cepat itu tetapi kemudian membaik sampai di menit akhir. Dan, efek pop out yang paling bagus ada adegan dimana satu zombie serasa mencengkrammu dalam jarak sangat dekat.