Senin, 22 April 2013

To The Wonder

Sutradara: Terrence Malick, 2012


Terrence Frederick Malick nama lengkap pria paruh baya ini yang lahir di kota Ottawa,Illinois, U.S.A 70 tahun yang lalu. Adalah seorang pengajar filsafat yang kemudian berhasil membuktikan dirinya adalah seorang filmmaker visioner, dan ditahun 2012 lalu ia kembali menyuguhkan film arahannya yang ke-6 sepanjang karirnya tidak termasuk film pendeknya yang berjudul Lanton Mills (1969). Adapun untuk menghidupkan drama romantis seputar perjalanan cinta kasih 2(dua) insan manusia ini, Malick mengajak para pemain terkenal Hollywood mulai dari Ben Affleck, Olga Kurylenko, Rachel Mc Adams hingga aktor Javier Bardem. Seperti biasa, Malick mengajak sinematografer andalannya, Emmanuel Lubezki untuk lebih 'menghidupkan' visi yang ingin dia sampaikan kepada kita.

To The Wonder dibuka dengan adegan sepasang kekasih bernama Marina (Olga Kurylenko) bersama kekasih prianya, Neil (Ben Affleck) yang sedang melakukan perjalanan cintanya menyusuri pusat hingga ke sudut kota Paris. Marina sendiri adalah orang tua tunggal (single mother) bagi putrinya berumur 10 tahun, Tatiana (Tatiana Chiline) yang lama tinggal di kota ini. Pertemuannya dengan Neil, seorang turis asal Midwest membawa dirinya jatuh cinta untuk kedua kalinya. Singkat cerita, Marina dan Tatiana diajak untuk tinggal di kota Bartlesville,Oklahoma kota dimana Neil bekerja mencari nafkah. Kehidupan mereka bertiga sehari- hari mengalami konflik ketika Tatiana merasa Neil tidak dapat menggantikan posisi ayah sebelumnya ditambah lagi kalau Neil dekat dengan teman saat remaja, Jane (Rachel McAdams). Lalu, yang menjadi pertanyaan "apakah keinginan (semula) mereka berdua untuk hidup sebagai pasutri tersendat sampai disana?".

Bagi yang sudah pernah menonton karya Malick sebelum ini, The Three Of Life (2011) pasti sudah bisa membayangkan bagaimana coretan lukisannya yang akan ia simpan dan bagikan didalam roll sebuah kamera. Ya, masih dalam pola yang sama dengan The Three Of Life kita masih dapat melihat berbagai suguhan gambar- gambar yang luar biasa indah. Hamparan birunya awan. Pasangnya air laut. Gemericik air sungai. Biasnya pantulan matahari. Telapak tangan yang menggapai langit. Dua tangan yang saling berpegangan erat. Sebuah potret besar hubungan manusia dan alam. Itulah yang akan kita saksikan disepanjang film yang hampir berdurasi 120 menit ini. Memang harus diakui di momen tertentu saya pribadi merasa lelah menonton film ini karena kurangnya dialog percakapan untuk karakter tokoh yang berperan didalamnya. Sebagai pengganti dialognya, Malick lebih meng-eksplorasi ekspresi wajah pemainnya karena dari mood (sedih, murung, gembira, marah) ini penonton diharapkan mampu mengerti apa yang telah diucapkan oleh tokoh karakter.

Memang benar film 'kelas berat'  Mallick ini mendapat banyak pujian para kritisi serta cukup berhasil di ajang SIGNIS Awards tahun itu. Namun, harap diingat pujian ini tidak lepas dari penampilan aktor aktrisnya. Diantara mereka, akting Olga Kurylenko-lah -yang sejak semula memang didapuk sebagai karakter utama di film ini- tampil semakin dewasa dalam memilih peran, ya ingin keluar dari image-nya sebagai gadis pendamping Bond. Oiya saya hampir lupa kalau kehadiran Javier Bardiem di film ini sebagai seorang pastor yang sedang mencari keberadaan Yang Di Atas melambangkan kehidupan manusia sekarang ini yang makin lama makin jauh dengan Sang Pencipta-Nya. Hati manusia kian dingin dan keras. Secara keseluruhan, To The Wonder mampu membawa kita menuju keajaiban seperti dialog yang diucapkan oleh Marina dan disaat yang sama pula mampu membawa kejutan kecil diakhir ceritanya. Akhir kata, kita tunggu dan lihat sama- sama apakah akan ada karya ketiga (trilogi) yang akan menutup kisah Malick ini di tahun kedepannya, karena tidak menutup kemungkinan To The Wonder adalah sekuel/ lanjutan dari The Tree of Life.
                

4 komentar:

  1. salam kenal, nice review, saya suka film2 Malick dan memang kesan puitis, spiritual & eksperimental selalu melekat dlm karyanya.

    tukeran link ya mas hehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga ya...oo klo gitu suka mana the three of life atau to the wonder? Tlg saya dikasih nama blognya ntar saya taut balik...nite

      Hapus
    2. The Tree of Life, lebih terasa aja di hati & selera saya..
      ini link blognya calvadozlines.blogspot.com
      saya taruh link blog movie-latte yah.
      thx.

      Hapus
    3. kebalikan nich, saya lebih suka To The Wonder :)..oke sip akan saya taut balik

      Hapus