Jumat, 05 April 2013

Saya dan Sosial Media

Penilai: Tim Juri @simPATI Blackberry Sosialita


Perubahan...Ya, manusia sepanjang hidupnya mengalami proses perubahan tak terkecuali untuk komunikasi beserta media/alat bantunya. Untuk lebih spesifik saya lebih menekankan pembahasan dalam bentuk media elektronik. Kalau boleh sedikit mengingat kebelakang sebelum tahun 2000-an, media yang dipakai untuk menyampaikan pesan atau informasi antar manusia dalam jarak jauh dapat melalui telepon rumah/umum, radio dua arah (=walkie talkie), pager sampai muncul yang namanya telepon genggam. Yang dulunya hanya sebatas berbicara dan kirim terima pesan singkat saja, kemudian layar tampil berwarna dengan mega pixelnya hingga disematkan fitur kamera, radio, penyimpanan sekaligus pemutar lagu dan video. Sementara komunikasi antar manusia juga berubah dari yang dulunya bertemu langsung/ tatap muka hingga sekitar 4-5 tahun lalu muncul situs jejaring sosial seperti facebook dan twitter yang kian menambah serunya komunikasi pertemanan terutama di Indonesia. Menjawab perkembangan komunikasi dan medianya, @simPATI - selaku salah satu provider telekomunikasi di Indonesia- bekerjasama dengan @BlackberryID mengeluarkan paket B.I.S (Blackberry Internet Service) Telkomsel dengan berbagai macam paket beserta bonus dan fitur- fiturnya. Lalu, bagaimana pengalaman komunikasi saya selama memakai paket terbaru Telkomsel yaitu B.I.S Sosialita?. Detil BIS Sosialita dapat teman- teman baca dengan klik nama "Blackberry Sosialita" dibawah poster diatas.

Pengalaman komunikasi saya juga mengalami namanya proses. Kala facebook mulai ramai dipergunakan oleh teman- teman kantor, reaksi saya waktu itu tidak ada sama sekali ketertarikan untuk bergabung di situs tersebut. Pasang foto, kasih data pribadi apalagi update status dan saling berkomentar kok rasanya ada beberapa rahasia pribadi penggunanya yang dapat dan cepat tersebar luas, ya itulah alasan saya pribadi untuk sementara tidak bergabung. Tetapi, alasan saya tadi tidak bertahan lama. Ketika saya membuat akun facebook  secara diam-diam dan melihat ada beberapa teman S.M.P/S.M.U ada di sana mulailah ketertarikan saya untuk aktif di facebook. Acara reuni untuk saling bertegur sapa setelah sekian tahun tak mendengar kabar terakhir kawan lama sempat saya hadiri via saling tukar pin BBM (Blackberry Messager). Belum lagi ada menu check-in dan kalendar pengingat hari ulang tahun semakin menambah keseruan untuk saling berkomentar di dinding facebook via notifikasi yang ada di handphone @BlackberryID. Setelah merasa sudah puas 'bermain-main" di sana, saya mulai tertarik untuk bergabung di situs jejaring sosial satunya, twitter tepatnya di tanggal 09 Juli 2010. Reaksi saya melihat istilah nama-nama konten yang ada disana seperti pengikut (follower), mengikuti (following), gamitan (mention), pesan langsung (direct message), tagar (hastag), topik hangat (trending topic) sempat membuat saya seperti orang desa (bahasa jawanya wong ndeso). Membaca berbagai macam informasi dan berita terkini dari akun-akun yang kita ikuti, itulah kelebihan yang saya rasakan di twitter. Tetapi, waktu itu saya belum mahir bagaimana cara menggunakannya secara maksimal. Yup, setelah vakum beberapa lama saya tidak berkicau (tweet) lalu saya bertanya ke teman kantor saya yang saya bilang dia memang jagonya nge-tweet. Hasil bertanya-tanya tadi berbuah hasil yakni sampai sekarang setidaknya sudah terhitung lebih dari 1400 kicauan saya, meski saya akui masih ada teman- teman saya yang sampai puluhan ribu nge-tweet. Bergabung di 2 (dua) jejaring sosial ini layaknya seorang calon selebritis merasa senang karena narsis (pasang wajah terkeren) dan merasa seru karena selalu eksis (apa saja yang ada dipikiran atau ditemui langsung tulis dan jadilah status baru).

Semua kesenangan yang saya ceritakan diatas melengkapi hobi saya sejak S.M.P yaitu menonton film. Jika dulunya sehabis menonton film saya berbagi cerita paling sama teman-teman yang saya kenal. Namun apalah artinya jika berbagi cerita film sebatas teman yang saya kenal sementara diluar sana situs jejaring sosial makin atraktif. Berbekal layanan paket Blackberry Sosialita sehabis menonton film, saya ulas sedikit poin utama ceritanya disertai poster film lalu saya bagikan baik itu facebook, twitter melalui handphone @BlackberryID tanpa harus menunggu menulisnya saat tiba dirumah didepan komputer. Inilah salah satu keunggulan dan menjadi alasan mengapa saya memakai layanan tersebut karena ada layanan browsing-nya dengan harga paket dibawah Blackberry Full Service. Dan, lagi ada satu perbedaan yang sangat jelas jika berbagi cerita di sosial media -dalam hal ini film- yakni adanya saling tukar informasi film sehingga menambah perbendaharaan saya tentang dunia film karena teman- teman saya di twitter tak kalah hebatnya, selain tentunya menambah pertemanan saya diluar kota Surabaya. Ngomong- ngomong soal poster film, cek jadwal film apa saja yang akan segera rilis di Indonesia, saling mengomentari status teman atau juga mengikuti kuis yang diadakan di  twitter tentunya tak lepas dari kecepatan proses pengiriman data. Oke, selama saya menggunakan layanan paket @simPATI Blackberry Sosialita proses unduhannya masih dalam batas wajar alias tidak sampai lemot. Jujur, kurang lebih sebulan lalu ada sedikit permasalahan di twitter saya yaitu setiap membaca rentetan baris TL (time line) belum apa- apa sudah tertulis "peer refused the connection" dan ini terjadi tidak sekali saja. Jengkel juga. Alhasil, kejengkelan saya pun terobati karena setelah saya telepon ke Customer Care @simPATI 188 dan belum sampai 3 (tiga) hari twitter saya sudah kembali normal sampai sekarang. Akhir kata, jika ada teman- teman yang membaca blog saya ini dan mungkin bertanya- tanya mengapa saya menulis perihal @simPATI dan Blackberry Sosialita yang biasanya mengulas cerita film. Ini dalam rangka saya mengikuti kompetisi menulis yang diadakan oleh  @simPATI. Dan, jika teman- teman tertarik untuk mengetahui ataupun ingin mengikuti kompetisi ini yang akan berakhir 15 April mendatang dapat klik pada poster diatas.     

0 komentar:

Posting Komentar