Minggu, 10 Maret 2013

Oz: The Great and Powerful

 Sutradara: Sam Raimi, 2013


Rachel Weisz sebagai Evanora. Michelle Williams sebagai Glinda. Mila Kunis sebagai Theodora. 3 (tiga) penyihir cantik tinggal dalam satu negeri Oz! Oiya serasa belum lengkap tanpa kehadiran Oz sendiri yang kini diperankan James Franco. Tapi...ini belumlah bagian terbaik dari film besutan Sam Raimi yang sebelumnya mengangkat komik jagoan trilogi Spider-Man ke layar lebar. Ini adalah sebuah prekuel  The Wizard of Oz (1939) yang ya memakan waktu yang sangat lama karena baru diawal tahun 2013 kisah Oz dilanjutkan versi layar lebar. Karena saya belum menonton versi 1939 saya tak bisa melihat karakter mana yg ditambahkan atau dihilangkan, namun Oz: The Great and Powerful (selanjutnya saya singkat Oz) adalah kisah dongeng dengan tampilan animasi yang luar biasa halus. Seperti kebanyakan film- film produksi Disney, Oz adalah film yang menyenangkan, menyentuh dan menghibur yang pastinya akan membuat kita tersenyum. Faktor visualisasi yang sangat cantik. Karakter- karakternya juga memorable. Uniknya, unsur adegan laganya turut serta disini.

Kansas, 1905: Oscar Diggs bersama satu-satunya rekan kerjanya, Frank (Zach Braff) mencari uang dengan bekerja sebagai pesulap kelas teri. Ya, pekerjaan ini tetap dia jalani karena kelak suatu saat nanti dia akan dikenal sebagai Oscar "Sang Agung dan Dahsyat" selain tentunya tak ingin menjadi penerus pekerjaan ayahnya yang dulu seorang petani. Yap, jalan takdir membawanya ke dunia lain sebuah negeri yang entah mengapa memiliki nama yang sama dengannya. Kalau dalam adegan awalnya ditampilkan hitam putih kini penonton kemudian dibawa ke layar berwarna. Penuh warna warni. Indah. Menakjubkan. Layaknya dunia impian. Selamat datang di negeri Oz. Pertemuannya dengan salah satu dari ketiga penyihir, Theodora melengkapi ramalan negeri Oz kalau Oscar adalah seorang penyihir yang ditunggu- tunggu demi mengalahkan seorang Penyihir Jahat. Siapa yang tidak silau mata kalau bisa mengambil tongkat si Penyihir Jahat (satu-satunya alat kekuatan), sebagai imbalannya adalah sebuah tahta Kerajaan dengan mahkota dan tongkat ditambah dengan gudang emas. Dimulailah perjalanan seorang penyihir Oz (The Wizard of Oz) menuju Hutan Gelap tempat Si Penyihir Gelap tinggal...

Inti dari Oz adalah kisah bagaimana sebuah keluarga bahagia kemudian terpecah karena unsur kejahatan dan iri hati muncul dalam diri seseorang dan bagaimana arti sebuah kepercayaan membuat sesuatu yang mustahil menjadi tidak mustahil terjadi. Terdengar berat? Tidak juga, karena ini adalah milik Disney maka kisah yang tadinya berat oleh karakter utamanya si Oz ini di sim-sala-bim menjadi kisah ringan. Masuknya tokoh- tokoh baru tak luput dari incaran Disney sembari menghibur kesendirian Oscar ke Hutan Gelap. Contohnya Finley, seekor monyet bersayap- yang tak mau mengakui kalau suka sama buah pisang- begitu setianya melayani tuannya mengingatkan saya pada karakter Dobby di film saga Harry Potter. Kemudian, seorang gadis tanpa nama yang terbuat dari keramik sedikit mengajarkan kepada penonton bahwa penampilan luar tidak mencerminkan apa yang ada didalam diri manusia. Meski fisiknya kecil tapi semangat keberanian yang dipunyai tak kalah jauh dari lawannya.

Banyak sekali pesan moral yang harus dituturkan dan untungnya skrip padat Mitchell Kapner dan David Lindsay-Abaire dan kecepatan alur besutan Raimi ini tampil seimbang dalam cerita yang memikat dari awal hingga akhir. Adegan klimaks antara Penyihir Baik dan Penyihir Jahat tak kalah serunya dengan penghujung akhir pertempuran Harry Potter melawan Lord Voldermort, kilatan sihir majik dengan beda warna. Oiya sapu terbang juga ada disini. Dan, yang tak bisa dilupakan juga adalah unsur komedinya berhasil mengocok perut setidaknya saya ikut tertawa berulangkali. Namun, sedikit catatan kecil film Oz masih belum semuanya milik anak-anak, karena masih ada sedikit adegan ciuman. Sebagai penutup jika Raimi menyutradarai trilogi Spider-Man dengan segmennya ke arah anak laki-laki, saya melihat Oz segmennya dibagi rata oleh Raimi meski lebih ke arah anak perempuan. Sebagai contohnya pengambilan 3 (tiga) karakter penyihir cantik dengan gaunnya yang menawan plus gadis keramiknya. Secara keseluruhan film Oz: The Great and Powerful menjadi salah satu calon film yang disukai anak- anak di tahun ini. Pastinya...                      

0 komentar:

Posting Komentar