Director : Christopher Nolan, 2012
Batman, siapa yang tidak mengenal salah satu jagoan komik
keluaran DC Comics. Batman juga yang sampai
sekarang mampu menandingi 'kekuatan' jagoan keluaran Marvel, Spider-Man. Kekuatan yang
saya maksud disini adalah dalam hal persaingan mengeruk keuntungan jutaan dollar dalam mencapai
peringat box office diseluruh dunia. Sudah 5 (lima) aktor yang memerankan
jagoan dengan topeng dan jubah kelelawar hitamnya mulai dari Adam West hingga Christian Bale. Dan, sudah 4 (empat) kali pergantian kursi sutradara
membawa kisah Batman melawan kejahatan di kota Gotham. Namun, di bawah arahan
Christopher Nolan, ia me-reboot
kembali ke awal legenda Batman dimulai
dari peristiwa pembunuhan kedua orang tuanya di filmnya yang berjudul Batman Begins, musuhnya saat itu Ra’s Al
Ghul dan Scarecrow. Berlanjut ke
sekuelnya, The Dark Knight sukses melambungkan nama Alm. Heath Ledger
yang saya acungi jempol atas perannya sebagai Joker, mampu menakuti penonton hanya dengan ciri khas suara dan penampilan raut wajahnya. Di tahun 2012, Nolan menutup kisah perjalanan Batman dengan menghadirkan (tetap) 2 musuh yakni Bane dan seorang wanita cantik- yang antara
jahat dan tidak-, Catwoman.
Bruce Wayne kembali memakai jubahnya menjadi Batman. Kenapa, apa ada yang salah?. Sudah 8(delapan) tahun sejak Batman menghilang dan menjadi
buronan karena memiliki tuduhan atas kematian Harvey Dent. Menjadi seorang buronan mungkin
keputusan yang harus dipilihnya untuk satu alasan, demi sebuah kebaikan untuk kota Gotham. Kondisi fisiknya juga makin lemah, untuk sekedar berjalan harus dibantu sebuah tongkat. Alfred, pembantu setianya yang selalu berada disampingnya. Perusahaan Wayne dan Yayasan Wayne- menampung para yatim piatu- ditinggalkannya. Padahal diluar sana, masih ada yang berharap sang jagoan keluar dari tempat persembunyiannya, namun tetap tak dianggapnya. Untuk beberapa waktu, skenario
ini berjalan sesuai rencana. Tapi, hanyalah untuk sementara karena 'sesuatu' yang menggelitiknya mengharuskannya memakai jubah dan kembali menjadi seorang Batman.
Selina Kyle a.k.a Catwoman seorang pencuri yang punya agenda misterius. Kyle masuk ke singgasana Wayne mencuri sebuah kalung tapi yang terutama mendapatkan sidik jari Wayne- bahkan pernah mengendarai mobil tanpa seijinnya. Untuk alasan apa?. Belum tuntas penyelidikan atas motif Kyle, kota Gotham diteror oleh seorang teroris bertopeng yang punya rencana lebih jahat, Bane. Dari adegan awal yang mendebarkan –adegan laga di udara saat Bane berkata “ No one cared who I was until I put on the mask”-Nolan sepertinya memberikan semacam kode ke penonton, bahwa kali ini Batman akan menghadapi musuh yang tidak hanya memiliki kekuatan fisik-kekar dan berotot namun memiliki otak cerdas (seperti Joker di film sebelumnya The Dark Knight). Dan, dimulailah peperangan sang legenda manusia kelelawar ini dengan dibantu Komisaris Gordon, Blake, Fox dalam melawan penjahat yang kembali berniat menghancurkan kota Gotham.
Selina Kyle a.k.a Catwoman seorang pencuri yang punya agenda misterius. Kyle masuk ke singgasana Wayne mencuri sebuah kalung tapi yang terutama mendapatkan sidik jari Wayne- bahkan pernah mengendarai mobil tanpa seijinnya. Untuk alasan apa?. Belum tuntas penyelidikan atas motif Kyle, kota Gotham diteror oleh seorang teroris bertopeng yang punya rencana lebih jahat, Bane. Dari adegan awal yang mendebarkan –adegan laga di udara saat Bane berkata “ No one cared who I was until I put on the mask”-Nolan sepertinya memberikan semacam kode ke penonton, bahwa kali ini Batman akan menghadapi musuh yang tidak hanya memiliki kekuatan fisik-kekar dan berotot namun memiliki otak cerdas (seperti Joker di film sebelumnya The Dark Knight). Dan, dimulailah peperangan sang legenda manusia kelelawar ini dengan dibantu Komisaris Gordon, Blake, Fox dalam melawan penjahat yang kembali berniat menghancurkan kota Gotham.
Briliiant, kata ini yang sanggup mewakili keseluruhan dari
kisah ini . Bagaimana tidak, Nolan telah berhasil menutup kisah perjalanan jagoannya
dengan indah. Naskah cerita dibuat lebih bagus-tak kalah dengan seri pendahulunya,
ditambah deretan pemain yang tampil
ciamik dan terakhir dengan diiringi oleh balutan musik yang ‘gelap’. Ironisnya, kehebatan film ini sempat diwarnai
‘kegelapan’ . Sebelum pemutaran perdana TDKR, salah satu situs RottenTomatoes.com untuk pertama
kalinya menuda komentar para pengguna
yang ingin mengulas film TDKR setelah banyak komentar bereaksi tajam
atas ulasan negatif bahkan menimbulkan ancaman terhadap penulis kritik tersebut.
Insiden ‘kegelapan’ kedua adalah saat
pemutaran perdana TDKR terjadi insiden penembakan massal di Denver- Colorado
Movie Theater ( berita selengkapnya dapat dibaca di
sini).
0 komentar:
Posting Komentar