Sabtu, 03 Mei 2014

The Amazing Spider-Man 2

Sutradara: Marc Webb, 2014
 
Tepat sebulan yang lalu salah satu tokoh superhero, Captain America kembali beraksi dilayar lebar melawan musuh barunya "The Winter Soldier" dan seakan tak mau kalah dengan teman se-komiknya manusia laba- laba satu ini pun kembali "menjaring" para penggemarnya tentunya dengan musuh baru. Sama-sama dari Marvel Universe tapi ada satu perbedaan yang sangat kentara diantara mereka berdua. Captain America belum ada sutradara yang me-rebootnya, tidak seperti Spider-Man kali ini yang sudah di-reboot oleh Marc Webb dari tangan sutradara sebelumnya, Sam Raimi. Jelas mau tak mau selalu ada perbandingan/ membandingkan baik itu dari sang sutradaranya, alur ceritanya bahkan sampai pemeran utama Spidey antara yang original dengan yang reboot.  Lepas dari semua pro kontra, toh awal bulan Mei ini kisah Spidey berlanjut.

Menyambung akhir cerita The Amazing Spider-Man (2012) hubungan Peter Parker dengan pacarnya Gwen Stacy masih berada di putus nyambung. Ini semua terletak pada pemikiran Peter Parker yang masih mengambang -antara cinta dan petuah (sebagai seorang manusia biasa Peter Parker) dan tugas (sebagai superhero Spider-Man)- yang masih belum ada satu keputusan yang mesti dipilihnya. Tapi tidak demikian dengan pemikiran Gwen Stacy, ia memilih melanjutkan studinya ke Universitas Oxford, Inggris sehingga otomatis mau tidak mau harus berpisah sang kekasih. Ditengah- tengah kegalauan yang dialaminya Peter Parker mendapat kabar bahwa salah satu kawan lamanya, Harry Osborn kembali ke negaranya serta muncul musuh baru yang menamakan dirinya "Elektro". Siapakah Elektro sebenarnya?


Skenario? Mari kita lihat rekam jejak seorang Marc Webb. Pria kelahiran Indiana,U.S 40 tahun lalu ini sebelumnya hanya terkenal sebagai seorang sutradara video musik  dan beberapa film pendek. Lewat debutnya (500) Days of Summer (2009) karirnya mulai berkembang sebagai sutradara film. Dari sini seharusnya terjawab sudah mengapa selalu ada yang kontra dengan film arahan Marc Web dengan apa yang sudah dilakukan oleh Sam Raimi. Ya, Marc Webb terlihat lebih dominan  di unsur kualitas cerita dibandingkan unsur aksinya- tapi ini bukan berarti aksinya terlihat sedikit/minimalis- tidak seperti arahan Sam Raimi yang berlaku sebaliknya. Penjelasan mengapa dan apa yang sedang terjadi pada Richard dan Mary Parker dijelaskan secara detil oleh Webb pada sekuel kali ini. Kemudian dari sisi spesial efek dan tampilan CGI tampil lebih baik dari pendahulunya- dimana tampilan Lizzard saat itu kelihatan kaku- disini spesial efeknya mengalami peningkatan. Slow motion, aliran dan sengatan listik si "Elektro" keren.  

Salah satu kelebihan Marc Webb diatas bukannya tanpa ada kekurangan sama sekali. Yang namanya sekuel diharapkan agar bisa melewati pendahulunya. Meski Marc Webb menambahkan budget yang lebih besar, unsur aksi yang dilipatgandakan, tetapi rasanya masih ada yang terlihat kurang. Kekurangan ini terlihat pada pengembangan karakter yang dibawakan oleh Jamie Foxx sebagai Elektro belum cukup kejam untuk menjadi sosok villain di film ini apalagi alasan utama mengapa Elektro menjadi musuh utama Spider-Man terkesan terlalu simple, ya ini tidak seperti pengembangan karakter musuh Dr. Curt Connor. Tapi, diluar semua kelebihan dan kekurangan The Amazing Spider-Man 2 saya dan fans diseluruh dunia kali ini merasakan reuni melihat Spidey berayun dari satu gedung ke gedung. Kamera ikut membubung dan menukik mengikuti keluwesan gerakan tubuh Spidey yang tampil menakjubkan berkat versi 3D-nya. Amazing....   

0 komentar:

Posting Komentar