Selasa, 21 Januari 2014

Carrie

Sutradara: Kimberly Peirce, 2013



Tahun lalu 2 (dua) film horror klasik dibuat versi reboot. Pertama film Evil Dead (1981) arahan Sam Raimi di-reboot oleh sutradara asal Uruguay, Fede Alvarez. Dan, yang kedua adalah film Carrie (1976) yang kini diarahkan oleh sutradara Boys Don't Cry (1999), Kimberly Peirce. Diadaptasi dari novel Stephen King tahun 1974, ini film rasanya sulit untuk dilupakan. Jadilah tugas berat bagi Peirce membuat versinya ini sama bahkan lebih bagus dari versi pendahulunya. Jika tidak maka sia-sialah tugasnya bahkan lebih parah akan menerima kritikan.

Adegan pembuka yang menunjukkan proses kelahiran seorang putri dari seorang ibu yang sebenarnya tidak mengharapkan kehadiran buah hatinya. Sudah cukup menjelaskan bagaimana keadaan psikologis anak ini dikemudian hari. Masalah mulai timbul ketika dirinya mengalami masa pubertas. Si ibu bukannya menjelaskan hal itu malah mengunci putrinya di ruang bawah tangga. Berdoa untuk mengaku dosa. Teman wanitanya sendiri menertawakan hingga merekam kejadian itu.

Kisahnya mengindikasikan adanya unsur balas dendam yang bakal terjadi tapi dengan perlahan Peirce menahan adegan tersebut hingga tiba saatnya. Yang Peirce lakukan adalah mengenalkan siapa karakter yang akan dibenci dan mana yang baik berada disisinya. Dan, ditengah- tengah kita diberitahu bahwa ada kekuatan spesial yang melekat pada diri Carrie. Pesta dansa a.k.a Prom Night akan menjadi malam 'dansa' yang tidak mungkin akan terlupakan.

Sebagai Carrie White si gadis bullying, penampilan Chloe Grace Moretz (Kick Ass), terbilang sukses membawakan karakternya, dengan mood yang cepat berubah dari sosok pemalu ke sosok mengerikan. Sementara itu Julianne Moore tidak usah diragukan kemampuan aktingnya sebagai ibu dari Carrie yang perilakunya tak kalah anehnya. Setia pada film pendahulunya, dalam Carrie (2013) kita melihat bagaimana Peirce mengarahkan filmnya menyesuaikan dengan kecanggihan teknologi. Jujur saya belum menonton versi pendahulunya, tetapi sajian adegan finalnya tidak mengecewakan sama sekali walau sedikit mengingatkan ada persamaan kemampuan yang dimiliki Jean Grey, salah satu anggota X-Men.
      

0 komentar:

Posting Komentar