Sabtu, 10 November 2012

Inception

 Director: Christopher Nolan, 2010


Sebenarnya  film ini sudah pernah saya tonton via DVD sekitar 2 (dua) tahun yang lalu dengan jarak tak jauh saat perilisan filmnya di bioskop. Lalu, pertanyaan yang muncul “kenapa saya menontonnya lagi?”.  Ada 2 (dua) alasan mengapa saya menonton film ini untuk kedua kalinya. Pertama : di awal bulan Nopember saya mendapatkan info dari salah satu teman kantor kalau di Gramedia Book Store cabang Ciputra World Surabaya(bisa dibilang) sedang mengadakan promosi penjualan DVD-nya. Sebelum ke Gramedia, udah ada rasa pesimis karena kecil kemungkinannya DVD ini masih tersedia. Hari Minggu pagi saya langsung kesana, eh ternyata masih ada DVD Inception ini. Alhasil, tanpa menyiakan-yiakan kesempatan saya langsung membeli DVD ini yang semula dibandrol Rp. 145.000 menjadi Rp. 23.900. Dan, alasan keduanya adalah Inception tergolong  film cerdas sehingga  kualitas ceritanya diatas rata-rata, walau banyak penonton termasuk saya sendiri membutuhkan konsentrasi ekstra saat menontonnya, karena kelewat sedikit saja hampir dipastikan tidak akan bisa memahami cerita selanjutnya. Ok, berikut saya ulas bagaimana Inception bermula…

Sebelum mengulas cerita ini lebih lanjut, ada salah satu istilah penting dalam film Inception ini yaitu Extraction dan Inception.  Exctraction yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan ekstrasi adalah suatu keadaan dimana seseorang (=pelaku)memasuki pikiran orang lain (=korban)melalui mimpi (alam bawah sadar) untuk keludian mengambil atau mencuri ide/ informasi yang dimiliki oleh orang/korban tersebut.  Kebalikannya adalah Inception ini yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan insepsi adalah suatu keadaan dimana seseorang (=pelaku) menanamkan idenya  ke orang lain (=korban)dan menyakinkan kalau dia sendiri (=korban) yang memiliki ide tersebut.Adalah Dom Cobb seorang ekstrator handal dibidang ekstrasi, yang dalam pekerjaannya selalu dibantu oleh teman kerjanya,Arthur. Salah satu klien yang mencoba membuktikan kehandalan Cobb adalah Saito, seorang pemilik perusahaan. Tak lama berselang, Saito menawarkan satu kesepakatan timbal balik. Cobb diharuskan melakukan insepsi ke Robert Fischer Jr, dimana melalui alam bawah sadarnya Fischer secara pribadi- tanpa adanya paksaan dari pihak luar-mempunyai ide bahwa perusahaan yang sudah bertahun-tahun dijalankan oleh ayahnya tidak akan dijalankan lagi olehnya dengan kata lain Fischer harus menutup perusahaan ayahnya. Ini dilakukan Saito karena perusahaan yang dimiliki oleh ayah Fischer adalah satu-satunya lawan tangguh bagi perusahaan Saito, sehingga jika insepsi ini berhasil maka perusahaan Saito tidak akan ada saingannya.Dan, sebagai imbalannya, Saito menjanjikan akan membawa Cobb bertemu kembali dengan kedua anaknya. Semula tawaran kerjasama ini diragukan oleh Arthur, namun tidak bagi Cobb mengingat imbalan tadi yang akan diterimanya. Jika selama ini tugas Cobb dalam ekstrasi hanya dibantu Arthur, maka khusus untuk tugas insepsinya Cobb memerlukan sebuah tim solid demi keberhasilam misi yang diperintahkan Saito. Tim ini terdiri dari Ariadne yang memiliki kemampuan dalam hal arsitektur sehingga ditugaskan membentuk bangunan alam mimpi, kemudian anggota berikutnya adalah Eames yang memiliki kemampuan menirukan karakter orang lain, dan yang terakhir adalah Yusuf yang memiliki kemampuan mengolah bahan kimia/obat-abatan. Misi segera dimulai…

Setelah berhasil mengumpulan timnya, Cobb dkk mulai menyusun strategi kapan dan bagaimana cara menanamkan ide mengingat pekerjaan ini tidaklah semudah mengambil atau mencuri ide pikiran dari si korban/target ditambah lagi kemanapun Fischer melangkah pasti ada pengawal disampingnya. Dari informasi yang diperoleh Saito, Fischer akan melakukan perjalanan melalui pesawat terbang pribadinya selama 10 jam. Ya, inilah saat yang sangat tepat bagi mereka dalam melakukan misinya. Untuk memastikan keberhasilan tugas yang dijalankan oleh Cobb dkk maka Saito pun ikut terlibat dalam misi ini. Jadi total ada 7 (tujuh) orang yang terlibat di dalam Inception. Oiya selain membutuhkan tambahan personil, insepsi ini sendiri memakan waktu yang cukup lama yakni hampir tahunan, sehingga dapat membahayakan keselamatan orang yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu, dipakailah sebuah trik yang diberi istilah kick/tendangan, bisa berupa irama musik yang mana fungsinya hampir seperti alarm. Setelah sudah berhasil masuk ke dalam pesawat pribadi milik Fisher, dimulailah insepsi dengan terlebih dahulu membius Fischer melalui minuman. Ternyata rencana yang sudah mereka 'bangun' sedemikian 'cantiknya' mengalami banyak rintangan. Karena dalam mimpi alam bawah sadarnya Fischer juga 'membawa' orang-orang yang selalu didekatnya. Rintangan ini makin bertambah rumit ketika Mal,istri Cobb yang sudah lama meninggal,selalu hadir dan menghantui Cobb dalam menjalankan insepsi. Lalu, yang menjadi pertanyaan berhasilkah misi Cobb dkk? Apa yang menjadi penyebab utama Cobb tidak bisa menemui kedua anaknya? Apakah insepsi yang dilakukan oleh Cobb adalah untuk pertama kalinya? Mengapa Mal bisa hadir di alam bawah sadarnya Cobb?. Apa itu istilah totem, paradoks, limbo yang sering dikatakan oleh karakter di film ini? Semua pertanyaan tadi akan terjawab satu demi satu hingga akhir film.

Jujur, saat pertama kali saya menonton film Inception tidak ada kesan spesial sama sekali di pikiran saya- dalam hal ini dari segi sudut pandang kualitas ceritanya...just go away. Namun, saat saya menonton untuk kedua kalinya saya benar- benar merasakan sesuatu yang sangat spesial. Apa penyebabnya? Ya, seperti yang sudah saya sebutkan di paragraph pertama kalau menonton film Inception ini membutuhkan konsentrasi ekstra mengingat ada 3 (tiga) level mimpi dalam misi insepsi ditambah satu limbo. Jadi kalau konsentrasi menonton sedikit longgar maka hampir dipastikan akan bingung ke mana arah jalan cerita selanjutnya. Dan, acungan jempol buat Christopher Nolan yang sangat sangat berhasil membuat film ini begitu cerdasnya seperti menata alur cerita sedemikian rapinya, kemudian karakter yang bermain di dalamnya begitu tepat/ semua bermain sesuai porsinya masing- masing. Oiya, di film ini saya baru tahu kalau ada Tom Hardy juga di film ini jauh sebelum ia se-terkenal sekarang, ya dia terakhir bermain di film karya Nolan juga sebagai Bane di film The Dark Knight Rises. Sebagai kata penutup, di akhir cerita Inception apakah Cobb sudah kembali ke dunia nyata atau masih bermimpi? Coba tonton film ini pasti tahu jawabannya ;)     


2 komentar: