Director:Tony Gilroy, 2012
Ketika film pertamanya dirilis The Bourne Identity (2002) kemudian berlanjut dengan dua sekuelnya The Bourne
Supermacy (2004) dan The Bourne
Ultimatum (2007) sosok karakter tokoh utamanya yang bernama Jason Bourne
sudah melekat dengan aktor Matt Damon. Dan, ditahun 2012 Universal Picture selaku pihak distributor melanjutkan lagi kisah perjalanan
agen rahasia ini dengan judulnya The
Bourne Legacy . Setelah melihat trailernya saya mencatat telah terjadi 3 (tiga)
perubahan besar dalam instalasi ke-4 seri tokoh Bourne. Pertama: walau di judulnya mencantumkan kata ‘Bourne’ tetapi tidak akan ada
tokoh Jason Bourne di film ini, Kedua: sebagai akibat dari poin pertama tadi tentunya
tidak ada peran Matt Damon, sebagai
gantinya aktor Jeremy Renner yang memegang
tongkat estafetnya, dan Ketiga: adanya pergantian kursi sutradara, dimana
sebelumnya di seri pertama dipegang oleh Doug Liman, di seri kedua dan ketiga ditangani
Paul Greengrass, sekarang beralih ke Tony Gilroy-yang sebelumnya Gilroy
menjabat sebagai penulis skenario ketiga kisah Bourne tersebut. Kini yang menjadi
pertanyaan bagi kita/penonton dengan 3
(tiga) perubahan diatas, mampukah The
Bourne Legacy mencapai kesuksesan secara financial-box office- melebihi pendapatan
kisah The Bourne sebelumnya?
Dibuka dengan adegan awal yang memperlihatkan seseorang yang sedang
terapung di perairan Alaska- adegan ini mengingatkan saya pada adegan awal The Bourne Identity yang persis seperti
ini hanya kali ini bukan Jason Bourne yang kembali terapung- kemudian The Bourne Legacy memulai alur ceritanya
dengan membaginya menjadi 4(empat) bagian secara bergantian berdasarkan
karakter tokoh yang menjadi kunci utama di film ini. Bagian Pertama: seseorang yang sedang terapung tadi adalah salah satu
agen rahasia Outcome yang dalam masa pelatihannya bernama Aaron Cross. Selama
masa pelatihannya dia diharuskan mengkonsumsi pil hijau dan pil biru secara
berkala. Bagian Kedua: seorang reporter sekaligus seorang penulis ‘The Guardian’
bernama Simon Ross ditembak mati dari kejauhan oleh seseorang tak dikenal (adegan
ini sudah ada di The Bourne Ultimatum).
Bagian Ketiga: Eric Byer, pimpinan C.I.A, yang mengetahui kabar penembakan Ross
ini berkaitan erat dengan Bourne, karena sebelum penembakan terjadi Ross ingin memberi
informasi kepada Bourne perihal siapa dalang sebenarnya yang ingin menginginkan
Bourne terbunuh. Dan, sebelum semuanya
akan terungkap di pelbagai media, Byer menutup semua program operasi rahasia
mereka baik itu Threadstone, Blackbriar, dan Outcome termasuk “membereskan”
semua agen dan staf pendukung yang masih tersisa dilapangan. Bagian Keempat: Adalah Dr. Martha Shearing, seorang ilmuwan
yang bekerja dalam laboratorium Maryland, dimana semua obat pil hijau dan biru
yang diminum oleh semua agen rahasia Outcome berasal dari temuan lab ini.
Kemudian adegan balik lagi ke Aaron Cross, karena dirinya
kehabisan pil hijau ia pun turun gunung dan bertemu dengan salah satu anggota Outcome.
Tetapi, sebelum si kawan ini memberi bantuan kepada Cross untuk mencari pil hijau, tenyata kedua
agen rahasia lapangan ini telah menjadi target ‘pembersihan’ Eric Byer.
Sayang, si kawan tadi meninggal dunia. Mengetahui akan hal ini Cross yang
berhasil lolos dari operasi ‘pembersihan’ segera mencari tahu hal apa yang
sedang terjadi. Ditempat lain, dilaboratorium Maryland telah terjadi insiden
penembakan. Salah satu teman kerja Dr. Martha yang bernama Dr. Foite tiba-tiba
mengalami gangguan kejiwaan, semua teman kerjanya ditembak mati ditempat
kejadian. Belum reda trauma yang dialami Dr. Martha, tiba-tiba dua orang kenalannya
dari suatu departemen berniat membunuh dirinya dengan merencakan seakan-akan penembakan
bunuh diri. Untuk kedua kalinya, Dr. Martha
yang juga termasuk target’pembersihan’ lolos dari maut setelah diselamatkan
oleh Aaron Cross, dikarenakan saat kejadian Cross datang kerumah Dr. Martha
berniat meminta pil hijau. Dari informasi Dr Martha bahwa telah ada semacam obat
yang bisa memutuskan ketergantungan para peserta program Outcome akan pil hijau
dan biru, dan tempat dimana obat itu berada di Manila,Filipina. Film ini
kemudian berkisah di seputar kejar-kejaran antara tim Eric Byer- yang berusaha
memusnahkan semua agen lapangan-dengan Aaron Cross bersama Dr. Martha yang mana
mereka berdua berpacu waktu dalam perjalanan mencari obat penangkalnya.
Jika mau dibandingkan dengan trilogi Bourne sebelumnya
memang saya akui ada perbedaan yang sangat kentara. Ya, 3 seri instalasi Bourne
tersebut diceritakan sarat dengan adegan aksi disepanjang filmnya, bila ada
bagian drama itupun hanya sebagai intro saja di awal kisah.Hal ini bertolak
belakang dengan sebelumnya, The Bourne
Legacy malah memakan waktu hampir kurang
lebih 30 menit diawal cerita dengan menyajikan adegan dramanya. Namun, sisi
inilah yang saya akui kehebatan dari Tony Gilroy karena ia merasa bahwa tidak
ada lagi kisah Bourne di filmya maka ia memulai mengambil sedikit benang merah
yang berhubungan dengan Bourne kemudian mulai pertengahan film hingga di klimaks
cerita Gilroy mulai melepaskan sosok Bourne yakni dengan memperkenalkan karakter
Aaron Cross sebagai agen rahasia yang tak kalah handalnya dengan Bourne dalam
upayanya menyingkap sekaligus membalas
perlakuan atasannya. Disisi para pemain, aktor Jeremy Renner sudah mampu
membuat film yang bertema agenrahasia
ini keluar dari bayang- bayang Matt Damon, karena sebelum pemutaran film ini
para penonton sudah bertanya-tanya apakah dia bisa membawa kisah ini lebih baik
dari apa yang sudah dibawakan Matt Damon. Karena itu, sesuai dengan taglinenya
: “There Was Never Just One” Gilroy menceritakan kejadian yang dialami oleh salah
satu agen rahasia Outcome, Aaron Cross dengan setting waktu yang sama saat
kejadian Jason Bourne di seri film ketiganya, The Bourne Ultimatum. Oiya dari
kabar terbaru kemungkinan akan ada seri ke-5 dimana Jason Bourne dan Aaron
Cross akan berhadapan langsung...wah sangat layak untuk ditunggu kelanjutan
kisah ini.
0 komentar:
Posting Komentar