Director: David Koepp, 2012
“Ride Like Hell” membaca tagline-nya saja saya sudah
membayangkan film ini akan menyajikan ‘sesuatu’
yang lebih dari sekedar hiburan
penghilang penat dari rutinitas pekerjaan , ya ‘sesuatu’ itu tak lain adalah
adegan –adegan yang bisa memicu adrenalin penontonnya. Jika teman- teman sudah
pernah melihat trailernya- tetapi jika belum, coba klik trailer dibawah ini
yang saya kopas dari youtube- mampu menarik penonton untuk segera datang dan
menontonnya di bioskop terdekat. Untuk (lebih) membuktikan apakah film ini
memang benar- benar bagus secara keseluruhan, hari ini saya membeli tiket nonton film Premium Rush di Tunjungan XXI.Well,
bagaimana plot ceritanya dan apakah sutradara David Koepp yang pernah menjadi
penulis film Panic Room mengakhiri
ceritanya cukup ‘manis’?
Apakah yang amat sangat dibutuhkan oleh para pengguna jasa
layanan pengiriman paket baik perorangan maupun perusahaan besar? Jelas, tentu
saja kecepatan dan ketepatan waktu sampai di tempat tujuan. Salah satu alternatif
yang bisa mendukung kecepatan dan ketepatan itu tak lain alat transportasi yang
dipergunakan berupa sepeda, terutama untuk jenis pengiriman kilat (a.k.a
Premium Rush) ini. Pada prolog film digambarkan kelincahan Wilee bersepeda dalam mengantarkan dokumen di tempat tujuan
dengan tepat waktu. Siapakah Wilee? Dia adalah salah satu karyawan yang bekerja
di jasa kurir bersepeda bernama ‘Kurir Aman’, selain Vanessa, Manny, Marco,Polo,
Tito, dan Raj sebagai operator penerima telepon. Tetapi, ada satu hal yang
membedakan Wilee diantara teman-temannya walau kesemuanya tetap bersepeda dalam
pekerjaannya, yakni pada sepeda yang Wilee kendarai. Sepeda Wilee adalah jenis
sepeda dengan gigi persneling tetap (fixed
gear),kerangka baja (steel frame), dan tanpa rem (no brake). Memang aneh melihat sosok
Wilee dalam bersepeda tapi tunggu dulu keanehannya ini ditutupi dengan salah
satu kelebihannya yakni memiliki semacam ‘visual GPS’ yang tertanam dalam pandangan
pikirannya, bukan dalam bentuk alat yang selama ini kita kenal. ‘Visual GPS’ yang saya maksudkan seperti ini,
jika dalam jarak beberapa meter didepannya terjadi kemacetan maka secara
otomatis pandangan visualnya memiliki beberapa jalan alternatif beserta
akibatnya yang akan terjadi. Kembali ke
soal tempat dimana ia bekerja, di ‘Kurir Aman’ mempunyai satu peraturan yang
harus dipatuhi oleh semua karyawannya yaitu tidak boleh memberikan isi
paket kepada siapapun kecuali atas perintah
si pengirim itu sendiri apalagi membuka isi paket tersebut.
Cerita baru dimulai ketika Wilee menerima order dari Nima, salah satu mahasiswa dimana dirinya pernah kuliah di Universitas ini. Tugasnya harus mengantar sebuah amplop untuk dikirimkan ke Sister Chen. Ternyata, dalam perjalanan pengiriman amplop ini dirinya dihadapkan pelbagai rintangan. Belum keluar dari Universitas, dirinya sudah dihadang Bobby Monday ,seorang polisi yang saat itu mengaku salah satu Kepala dari Universitas dimana sangat menginginkan amplop yang dikirim oleh Nima. Sesuai dengan peraturan kerja, ia tidak menyerahkan amplop tersebut. Sontak Monday pun marah dan mengejar Wilee dijalanan Manhattan yang saat itu jalanan lagi padat-padatnya, bahkan karena suatu kejadian dirinya malah juga dikejar oleh polisi NYPD berpatroli dengan bersepeda. Merasa kesal dan rasa keingin tahuannya mengapa seseorang begitu antusiasnya hendak mengambil amplop yang bukan miliknya, Wilee melanggar peraturan perusahaan dengan membuka isi amplop tersebut. Gara- gara pelanggaran inilah Wilee, yang semula mengembalikan amplop ke Universitas kemudian berbalik dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil amplop tersebut yang kini sudah ditangan kawannya,Manny karena isi di amplop tersebut ternyata sangatlah berharga, tak dapat dinilaikan.
Setelah menonton film ini terlintas tema ceritanya hampir sama dengan film Transporter, dimana seorang kurir bertugas mengantarkan paket sampai ditujuan dan ternyata isi paketnya bukanlah ‘sesuatu’ tetapi lebih dari ‘sesuatu’. Bedanya, jika di film Transporter si kurir yang diperankan oleh Jason Statham mengantar setiap paket dengan berkendara mobil plus jago beladiri, sementara di Premium Rush si kurir yang diperankan oleh Joseph Gordon- Levitt mengantar setiap paket dengan bersepeda minus bela diri he..he..he... So, jangan harapkan akan ada aksi bela diri memukau di film ini dari si tokoh utama tetapi sebagai gantinya penonton disuguhi adegan yang juga bisa memicu adrenalin yakni bagaimana Wilee melintasi keramaian jalan raya dengan ciri khasnya bersepeda…..
Cerita baru dimulai ketika Wilee menerima order dari Nima, salah satu mahasiswa dimana dirinya pernah kuliah di Universitas ini. Tugasnya harus mengantar sebuah amplop untuk dikirimkan ke Sister Chen. Ternyata, dalam perjalanan pengiriman amplop ini dirinya dihadapkan pelbagai rintangan. Belum keluar dari Universitas, dirinya sudah dihadang Bobby Monday ,seorang polisi yang saat itu mengaku salah satu Kepala dari Universitas dimana sangat menginginkan amplop yang dikirim oleh Nima. Sesuai dengan peraturan kerja, ia tidak menyerahkan amplop tersebut. Sontak Monday pun marah dan mengejar Wilee dijalanan Manhattan yang saat itu jalanan lagi padat-padatnya, bahkan karena suatu kejadian dirinya malah juga dikejar oleh polisi NYPD berpatroli dengan bersepeda. Merasa kesal dan rasa keingin tahuannya mengapa seseorang begitu antusiasnya hendak mengambil amplop yang bukan miliknya, Wilee melanggar peraturan perusahaan dengan membuka isi amplop tersebut. Gara- gara pelanggaran inilah Wilee, yang semula mengembalikan amplop ke Universitas kemudian berbalik dan berusaha semaksimal mungkin untuk mengambil amplop tersebut yang kini sudah ditangan kawannya,Manny karena isi di amplop tersebut ternyata sangatlah berharga, tak dapat dinilaikan.
Setelah menonton film ini terlintas tema ceritanya hampir sama dengan film Transporter, dimana seorang kurir bertugas mengantarkan paket sampai ditujuan dan ternyata isi paketnya bukanlah ‘sesuatu’ tetapi lebih dari ‘sesuatu’. Bedanya, jika di film Transporter si kurir yang diperankan oleh Jason Statham mengantar setiap paket dengan berkendara mobil plus jago beladiri, sementara di Premium Rush si kurir yang diperankan oleh Joseph Gordon- Levitt mengantar setiap paket dengan bersepeda minus bela diri he..he..he... So, jangan harapkan akan ada aksi bela diri memukau di film ini dari si tokoh utama tetapi sebagai gantinya penonton disuguhi adegan yang juga bisa memicu adrenalin yakni bagaimana Wilee melintasi keramaian jalan raya dengan ciri khasnya bersepeda…..
gan tukar link ya, nanti saya akan pasang di blog roll. http://holicmovie.wordpress.com
BalasHapusoke blog Anda sudah saya pasang di salah satu blogroll..tks ya bro :)
Hapus