Director: Chris Renaud and Kyle Balda, 2012
Tercatat sudah sebanyak 4 (empat) kali buku populer anak karangan Dr. Seuss diangkat ke layar lebar. Pertama: Dr. Seuss How The Grinch Stole The Christmas, kedua: Dr. Seuss The Cat In The Hat, ketiga: Dr. Seuss Hears A Who, dan keempat: Dr Seuss The Lorax ini. 2 film pertama tadi dibuat versi manusia yang masing- masing diperankan oleh Jim Carrey dan Mike Myers. Namun, The Lorax adalah film animasi pertama yang dibuat versi 3D-nya dan disutradarai oleh Chris Renaud, dimana sebelum film ini ia menyutradarai film animasi juga yang berjudul Despicable Me (2010).
Thneedville, sebuah kota yang terbuat dari plastik dan
kepalsuan, anehnya penduduknya menyukai keadaan seperti itu. Ya, sebuah kota
tanpa alam yang alami, karena tidak ada satupun pohon yang hidup. Lalu, apa
yang terjadi pada kota ini sebenarnya? Let
see…begitulah kata pembukanya. Adalah Ted, seorang bocah laki-laki berumur 12 tahunan ini yang tinggal
di kota Thneedville sedang menarik perhatian salah satu teman tetangganya, Audrey. Suatu kali Audrey
mengajak Ted masuk ke rumahnya untuk sekedar menunjukkan sebuah ‘lukisan hidup’
dimana pohon sebagai obyek yang dilukisnya, kemudian sempat berujar ‘kalau ada
seorang pria yang bisa memberikan pohon asli kepadanya ,aku akan menikahi pria
tersebut’. Bisa ditebak, namanya juga
seorang lelaki kalau sudah dihadapkan untuk memberikan sesuatu terindah kepada
pasangan yang dicintainya, apapun hal yang sekiranya mustahil pasti akan
diusahakan ada dan terwujud. Ted yang tinggal serumah dengan ibunya, Ny Wigginis,
dan neneknya,Grammy, bertanya dimana ia
bisa mencari pohon asli yang benar- benar tumbuh dari dalam tanah? si
nenek,Grammy, bergumam carilah seseorang yang bernama Once-ler, tetapi disanggah
anaknya kalau itu hanyalah dongeng belaka. Tapi tidak bagi cucunya, Ted percaya
akan omongan neneknya itu kalau Once-ler adalah orang yang mengetahui apa yang
sebenarnya terjadi dengan pohon. Orang tersebut tinggal di jauh di luar kota
dimana rumput tidak pernah tumbuh dan angin terasa lambat serta tidak ada
burung yang bernyanyi kecuali burung gagak. Pesan sang nenek jika hendak kesana
bawalah uang satu sen, kuku dan cangkang buyut bekicot. Berbekal tekad bulat
demi pujaan hati, ia menempuh perjalanan ke tempat tinggal Once-ler dengan
sepedanya beroda satu, helm dan kacamata.
Begitu sampai tempat tinggal Once-ler, kedatangan perdananya
tidak disambut baik. Namun, karena keinginan
Ted untuk mencari pohon asli menggugah hati Once-ler, karena selama ini tidak
ada satupun penduduk yang peduli dengan pohon hidup. Film ini pun bercerita
kembali ke masa lalu Once-ler dimasa mudanya. Thneed, penemuan luar biasa yang dibuat
oleh Once-ler yang mana mampu melakukan ribuan pekerjaan. Dari satu pohon Truff
Ula dapat menghasilkan berbagai macam produk pakaian yang bisa dipakai. Misi
untuk mengubah dunia bisa dikatakan berhasil meski sempat ditentang oleh
Lorax-si penjaga hutan dengan alasan biarkan pohon- pohon Truff Ula tumbuh
subur sehingga semua binatang yang hidup di hutan tersebut hidup nyaman, tetapi
tak digubrisnya. Akhirnya, Ted mengetahui asal mula mengapa tidak ada satupun
pohon hidup. Kembali ke kota Thneedville sembari membawa satu benih
pohon Truff Ula pemberian Once-ler,Ted harus melawan kekuasaan yang selama ini
dipegang oleh Tuan O’Hare, seorang pengusaha sekaligus walikota rakus yang menyediakan 'O'Hare Air' bagi para warganya walau tak cuma cuma. Apakah Ted berhasil membawa kota
Thneedville kembali menikmati kehidupan yang alami selain mendapatkan hati
pujaannya,Audrey?
Dibuatnya tontotan
animasi seperti The Lorax memperlihatkan kecenderungan pemilik studio semakin memperluas
tema dan kisah film animasi sehingga dapat ditonton baik di usia muda dan tua
sekalipun. Anak-anak sangat menikmati alur ceritanya dengan alunan lagu yang
dibawakan karakter yang bermain di film ini, bahkan ikan-ikanpun turut
bernyanyi pula. Namun, yang paling mengagumkan adalah dari segi ceritanya yang
mengambil benang merah tentang global warming atau pelestarian lingkungan beserta ekosistemnya. Sayangnya,
ada satu kekurangan di film ini yakni ada beberapa adegan lucu yang menurut saya
kurang cocok untuk ditonton anak kecil.
0 komentar:
Posting Komentar