Director: Nia Dinata, 2011
Perfilman Indonesia pernah menghadirkan satu film yang dengan berani dan jujur mengupas permasalahan yang sebagian besar oleh masyarakat dianggap tabu. Arisan itu judul film yang saya maksudkan, dimana benang merahnya berkisah mengenai 3 cewek dan 2 cowok yang paling beruntung dan bahagia di usia 30 tahun-an, walau sebenarnya tidak semanis luarnya karena tiap-tiap karakter tokoh disana memiliki problem/konflik dalam diri mereka. Salah satu adegan yang dianggap tabu yakni menampilkan adegan ciuman sesama jenis antara Tora Sudiro dengan Surya Saputra. Tetapi,diluar dugaan
(baik itu sutradara, kritikus dan sineas perfilman lainnya) film ini mendapat apresiasi yang bagus sehingga bisa dikatakan film ini sukses. Menyambung kesuksesan film pertamanya yang disutradarai sekaligus
diproduseri oleh Nia Dinata di tahun 2003 yang lalu, kini ditahun 2011 telah hadir sekuelnya yang
mengambil judul Arisan 2.
Nia Dinata memulai kisahnya 8 tahun setelah Arisan pertama, tentunya banyak terjadi perubahan pada kelima tokohnya. Sakti dan Nino telah memutuskan hubungan cintanya, Andien berhasil survive meskipun Bob suaminya telah lebih dulu menghadap Sang Pencipta, Lita dengan berani melahirkan anak tanpa suami. Lalu bagaimana dengan status Meimei sekarang? Ia kembali
menjadi single dan lagi belajar menikmati waktu.Ya,waktu yang diberikan gratis oleh Sang Pencipta tapi justru manusia sering lupa menghargainya-seperti itulah yang dikatakan Meimei diawal cerita.
Mereka bertiga Andien,Lita,dan Nino masih akrab satu sama lain. Pernah suatu kali Andien dan Lita menghadiri salah satu festival film yang dibuat oleh Nino, yang juga didukung oleh pasangan gay barunya, Octa. Meskipun Sakti kini bersama Gary, berita mengenai kehadiran Octa disamping kehidupan Nino secara spontan menimbulkan api cemburu pada dirinya. Lain halnya dengan Meimei yang lebih santai menikmati kehidupannya dengan berlibur diluar Jakarta bersama seorang pria bernama Tom dan seorang anak laki bernama Talu. Karena desakan kawan-kawannya untuk segera kembali ke Jakarta, terutama Sakti yang ingin segera bertemu dengan dirinya dan Talu, akhirnya Meimei menuruti keinginan kawannya ini. Setiba di Jakarta, ke-empat kawannya merasakan ada satu perubahan besar dalam diri Meimei. Bukannya ikut kumpul- kumpul bersama ke-4 temannya dalam suatu acara pesta penggalangan dana, Meimei malah menghadiri acara Waisak di Candi Borobudur bersama Tom. Apa yang sebenarnya terjadi pada diri Meimei dan apa hubungan Tom dengan Meimei, ini yang coba diselidiki oleh teman-temannya. Ternyata, hasil penyelidikan mereka membawa satu test/ujian akan apa arti sebuah teman sejati.
Di film Arisan 2 memang ada satu adegan yang menampilkan kegiatan kumpul- kumpul sesama wanita- terutama yang sudah menikah sembari diselingi gosip serta tentunya sebagai ajang pamer tingkat kemapanan/kekayaan masing-masing individu. Namun kali ini Nia Dinata juga mengangkat isu- isu sosial saat ini, seperti penggorengan minyak yang dicampur dengan plastik, pemakaian tato pada anak-anak yang masih dibawah bimbingan orang tua sampai kepada perkembangan situs jejaring pertemanan via internet yang lagi gencar- gencarnya di Indonesia. Sementara penilaian saya mengenai para pemain di film ini, yang menonjol adalah akting Rio Dewanto sebagai Octa, yang mana secara totalitas menjiwai perannya sebagai seorang gay-heran juga karena di film Modus Anomali sangat macho dan beringas gitu tapi disini bisa lemah gemulai ha..ha..ha..
0 komentar:
Posting Komentar