Sutradara: Kathryn Bigelow, 2012
Setelah film The Hurt Locker (2008) berhasil mencuatkan namanya sebagai salah satu sutradara wanita dimana melalui arahan tangannya film tersebut telah berhasil meraih gelar "Film Terbaik" di ajang Academy Awards tahun 2010. Sedikit mengingat kembali The Hurt Locker bercerita mengenai perjalanan satu grup kecil penjinak bom Angkatan Darat Amerika Serikat ketika bertugas di Irak tahun 2004. Sersan William James (Jeremy Renner) adalah salah satu anggota grup tersebut yang memiliki karakteristik berbeda dengan teman-temannya semisalnya sering berbuat ceroboh bahkan melanggar standar militer yang ada. Kini di tahun 2012 Kathryn Bigelow kembali menyutradarai film yang menurut pandangan saya masih dalam tema yang sama berkutat seputar dunia kemiliteran , hanya saja lebih intens dan diambil dari kejadian nyata. Bisakah ia sekali lagi menyajikan tontonan yang diharapkan mampu meraih gelar Film Terbaik di tahun 2013 yang akan ditayangkan malam ini, 24 Pebruari 2013. Sama- sama akan kita lihat nanti.
Film ini dibuka dengan layar warna gelap dengan suara kegaduhan banyak orang disana sini. Inilah gambaran suasana di tanggal 11 September 2001 -yang akan menjadi hari berkabung bagi Amerikat Serikat khususnya- ketika salah satu gedung pencakar langit kebanggannya di kota New York tiba- tiba diledakkan melalui media pesawat terbang yang dilakukan oleh satu organisasi militer Islami bernama Al-Qaeda pimpinan Osama Bin Laden. Adalah Maya (Jessica Chastain) seorang anggota C.I.A baru yang ditugaskan menyelidiki semua hal yang berhubungan dengan Osama Bin Laden. 2(dua) tahun kemudian sekaligus penyelidikan pertamanya Maya ditemani oleh Dan (Jason Clarke) menginterogasi Ammar (Reda Kateb), seorang tahanan yang diduga memiliki hubungan erat dengan aksi teroris 11 September. Setelah masa penahanan 96 jam, melalui trik yang dilakukan mereka berdua akhirnya Ammar membocorkan satu nama yaitu Abu Ahmed, seorang kurir yang bertugas sebagai pengirim pesan antara Osama Bin Laden dengan Abu Faraj. Dari satu nama inilah, Maya beserta timnya bekerja keras menemukan siapa saja yang terkait dengan Abu Ahmed hingga menuju tujuan akhir yaitu semakin dekat dengan Osama Bin Laden yang menjadi targetnya.
Film yang mengikuti perjalanan pasukan intelijen C.I.A dalam perburuannya menemukan Osama Bin Laden selama kurun waktu satu dekate, ini bukannya tanpa memiliki kekurangan. Naskah cerita yang terlalu rumit di 1 (satu) jam pertamanya membuat beberapa adegan terasa sangat penjang. Besarnya fokus pada interogasi Ammar untuk mengorek siapa saja nama- nama grup Al-Qaeda yang berakhir dengan penyebutan nama Abu Ahmed mengalihkan fokus dari adegan thriller-nya yang baru saya saksikan satu jam kemudian. Memang saya akui bahwa Ammar adalah tokoh kunci yang membuka kisah selanjutnya, tetapi setidaknya penceritaan akan lebih padat apabila Bigelow bisa memperketat plotnya. Untungnya, penampilan akting para pemain didalamnya tidak mengecewakan. Ya, Jessica Chastain yang baru saja saya tonton aktingnya di film Mama tampil maksimal. Bagaimana diawal kisah karakternya terlihat tak tega melihat penyiksaan terhadap tahanan, dan terlihat sangat sedih ketika salah satu temannya meninggal dunia akibat aksi teroris tetapi seiring perjalanan karakternya berkembang semakin kuat dan tangguh. Yang menjadi pertanyaan apakah Jessica Chastain juga berhasil membawa Piala Oscar sebagai "Aktris Pemeran Utama Terbaik" malam ini?.
Kekuatan terbesar film ini adalah momen - momen dimana Zero Dark Thirty menyelipkan beberapa kejadian nyata yang terjadi antara tahun 2001- 2011. Diawali sedikit gambaran kepanikan terutama saat- saat kematian merenggut nyawa semua karyawan yang berada di dalam gedung World Trade Center (dalam film ini hanya ditampilkan berupa layar hitam) dan klimaksnya penonton diajak melihat bagaimana gambaran proses tim Angkatan Laut A.S mengintai seorang pria dengan keluarganya di salah satu pemukiman yang dicurigai itu adalah sosok Osama Bin Laden. Dan, sesuai dengan tagline-nya Bigelow mampu mengiring penonton melihat aksi perburuan terbesar dalam sejarah. Jika di film Extremely Loud and Incredibly Close menceritakan lebih ke sisi dalam emosional salah satu korban W.T.C yang diwakili dengan kisah seorang bocah atas kematian ayahnya, Zero Dark Thirty akan melengkapi penceritaan World Trade Center dengan menyajikan sisi luar emosionalnya yang diwakili pihak Amerika Serikat dalam mencari si 'kepala' teroris.
Sebenernya menurutku ko, fokus pada Ammar itulah yang membawa tone/feel film ini menjadi lebih gelap dan menyuguhkan kepada Maya dan timnya serta kita sebagai penonton bahwa menangkap satu kepala puncak organisasi kejahatan sangat sulit dan berlapis2, dan karena pake cara disiksa -- disitulah emosi kita jadi ikut diaduk2.
BalasHapusTingkat intensitas-nya ga mengendur sedikitpun dari awal sampai akhir. Didukung oleh akting ciamik Jessica Chastain, penyutradaraan yg kuat oleh Kathryn Bigelow dan musik yg pas oleh Alexandre Desplat....VERY GOOD
Bener met tokoh Ammar pembuka kuncinya tapi aq sendiri kok melihatnya sedikit berkepanjangan hampir satu jam hanya untuk itu saja,diluar itu saya suka ama ZDT :) Tetapi kurang beruntung diajang Oscar 2013 :(
Hapus