Director: Oliver Stone, 2012
Mulai dari Platoon (1986), Wall Street (1987) berlanjut dengan sekuelnya Wall Street: Money Never Sleeps ( 2010), Born on the Fourth of July ( 1989), JFK (1991), Any Given Sunday ( 1999), Alexander (2004), World Trade Center ( 2006) hingga yang terakhir Savages (2012) inilah beberapa buah karya film yang sudah ditangani oleh sutradara asal kelahiran New York, U.S.A, Oliver Stone. Dari deretan film tadi -belum termasuk Savages (2012)- saya baru menonton Alexander (2004), Wall Trade Center (2006) dan Wall Street: Money Never Sleeps ( 2010), nah khusus film yang terakhir ini saya benar-benar tidak mudheg apa yang ingin disampaikan -mungkin karena film ini bercerita tentang dunia saham dan saya sendiri kurang menggeluti dunia saham itu sendiri-alhasil sebelum sampai habis ceritanya saya langsung mengeluarkan DVD ini dari playernya. Oke, kembali ke sutradara Oliver Stone ditahun 2012 dia kembali menyutradarai film yang memiliki tema seputar liarnya perang bisnis narkoba. Dengan didukung ensemble cast : John Travolta, Salma Hayek,Benecio del Toro, Aaron Taylor- Johnson, Taylor Kitsch dan si cantik pendamping Hal Jordan di film Green Lantern, Blake Lively. Well, saya kembali tertarik untuk mencoba menonton satu lagi karyanya.
Sebelum mengulas lebih lanjut kisah Savages, ada baiknya saya memberitahu bahwa apa yang akan
disaksikan oleh penonton mulai dari
menit pertama hingga menit terakhir semua itu adalah kisah perjalanan yang coba
diutarakan ulang oleh salah satu karakter utama di film ini yakni O ( singkatan
dari Ophelia ) yang diperankan oleh si
Blake Lively. And her stories
begin…tinggallah dua orang sahabat, Ben dan Chon bersama satu orang teman
gadisnya- yang tak lain adalah- O di pinggiran laut,Laguna Beach. Selama ini
mereka bertiga menikmati hidupnya dengan tentram dan sangat nyaman alias tanpa
hambatan dari pihak luar manapun. Lho, kenapa bisa? Apa pekerjaan atau yang
mereka lakukan dalam kesehariannya?. Ben dan Chon adalah teman semenjak S.M.U. Untuk beberapa
waktu mereka berpisah, Ben lulus dari pasca sarjana Universitas California
sementara Chon menjadi mantan Navy S.E.A.L sekaligus mantan pembunuh bayaran. Ketika
mereka bertemu kembali menjadi satu catatan
peristiwa bersejarah. Bagaimana tidak mengelola, mengedarkan ganja bahkan
mempunyai sendiri tanaman ganja terbaik di dunia, ya itulah yang menjadi satu-
satunya alasan hidup mereka begitu tentram dan nyaman. Ikatan persahabatan Ben
dan Chon semakin kuat, jika Ben mempunyai filosofi “ jangan menggangu orang
lain” Chon juga mempunyai filosofi “ jangan menggangu Ben”. Tidak saja dalam dunia bisnis, mengenai siapa
gadis pujaan pun mereka berdua bersedia berbagi dan dialah si cantik O yang
mana makin menambah keceriaan kesenangan. Ya, O sendiri berkata bahwa dirinya
adalah ‘rumah’ bagi mereka berdua, Ben dan Chon.
Walau film ini diadaptasi dari novel, tapi bagi saya teman- teman tak perlu dan harus membaca novel karangan Don Winslow ini yang secara kebetulan
berjudul sama, Savages. Karena,
menurut pendapat saya dengan menonton film ini saja -yang memakan waktu hampir dua jam lebih - sudah terasa melelahkan. Oke, saya memang tidak bisa memberikan komen lebih dari segi cerita, karena kembali lagi film ini berdasarkan novel. Oleh karenanya, saya pribadi lebih memperhatikan bagaimana kualitas para aktor dan aktris dalam hal membawakan peran dan karakternya masing- masing. Dari sekian artis yang turut meramaikan Savages, kemampuan akting Benecio del Toro tak diragukan lagi dan saya acungi jempol karena berhasil membawakan karakter Lado sebagai seorang musuh yang sadis tanpa ada rasa kasihan. Bagaimana dengan artis lainnya? Ya, boleh dibilang masih standar, apalagi si Salma Hayek aduh perannya nanggung, tidak baik tidak jahat. Diluar penilaian tadi, film ini mengandung konten kekerasan yang cukup diluar biasanya, terutama ada satu adegan kekerasan terhadap perempuan walau tidak sampai se-ekstrim film The Killer Inside Me (2010). Jadi, bagi yang kurang menyukai film bertema dunia narkoba terutama adanya adegan kekerasan saya sarankan tidak harus menonton film ini, tetapi bagi yang menyukai ensemble cast dalam satu film tidak ada ruginya untuk menonton Savages.
0 komentar:
Posting Komentar