Jumat, 30 November 2012

Rise of the Guardians

Director: Peter Ramsey, 2012


Apakah teman- teman masih ingat di tahun 2010 lalu ada satu film animasi yang berjudul  Legend of the Guardians: The Owls of Ga’Hoole - bercerita tentang seekor burung hantu muda bernama Soren yang diculik oleh tentara jahat dan berusaha meloloskan diri bersama teman barunya sembari mencari legenda The Guardians -disutradarai oleh Zack Snyder yang sebelumnya pernah menangani film 300 dan Watchmen?.  Kalau masih ingat, di tahun 2012 ini telah dirilis satu film animasi juga  yang (uniknya) sama-sama ada embel kata “The Guardians”-nya. Tapi, jangan sampai kecele ya karena Rise of the Guardians ini bukanlah sekuel atau lanjutan kisah dari Legend of the Guardians: The Owls of Ga’Hoole. Oiya berbicara tentang film animasi, dari sekian banyak film animasi keluaran Hollywood yang saya tonton di bioskop ternyata masih 3 (tiga) film yaitu Kung-fu Panda(2008), The Adventure of Tin-Tin: Secret of the Unicorn(2011) dan film yang baru saja saya tonton versi 3D-nya kemarin malam di Grand City XXI. Oke, saya mulai mengulas bagaimana kisah para The Guardians ini…

Untuk lebih memudahkan mengenal lebih dalam jalan cerita dari film ini, saya terlebih dahulu mengenalkan satu per satu siapa saja anggota “The Guardians”. Semula The Guardians hanya terdiri dari 4 (empat) tokoh mitos mulai dari Sinterklas (Santa Claus), Peri Gigi (Tooth Fairy), Peri Mimpi (Sandman) dan Kelinci Paskah (Easter Bunny). Tiap anggotanya memiliki keistimewaan sendiri-sendiri. Sinterklas dengan mata besarnya mampu melihat keajaiban sehingga di saat malam Natal dia selalu membagikan kado Natal lewat cerobong asap tiap rumah. Peri Gigi yang mengganti gigi tanggal anak-anak kecil dengan hadiah yang diselipkan dibawah bantal. Peri Mimpi yang selalu memberikan mimpi- mimpi indah disaat tertidur. Kelinci Paskah kalau ini sudah pasti banyak yang tahu kalau di masa Paskah dia selalu membuat telur warna-warni yang biasanya diikuti perlombaan mencari telur Paskah. Ya, semua yang dilakukan “The Guardians” bertujuan membahagiakan anak kecil di Bumi. Dan, selama berabad- abad tugas yang dilakukan “The Guardians” tetap dalam keseimbangan, dalam hal ini tidak ada satu anak kecil yang tidak merasa kebahagiaan. Keseimbangan yang dimaksud disini  dapat diketahui dari seberapa banyak titik cahaya yang bersinar lewat sebuah alat The Globe, dimana tugas ini diemban oleh North si Sinterklas. Hingga suatu hari cahaya -yang melambangkan rasa percaya anak-anak terhadap The Guardians- diradar bumi mulai meredup, menandakan ada sesuatu yang tidak beres.

Jauh dari tempat Kutub Utara dimana North tinggal. Adalah seorang anak laki- laki yang secara tiba- tiba –tepatnya setelah melihat Bulan diatasnya- memiliki kemampuan khusus yakni mampu mengendalikan es dan membuat salju dari sebuah tongkat ajaib ditangannya. Namanya Jack Frost. Memang kemampuan yang dimilikinya dipergunakan untuk bersenang- senang dengan anak seumurannya. Sayang, apa saja yang sudah dilakukan kurang mendapat simpati atau hubungan timbal balik dikarenakan dirinya tidak dapat dilihat manusia ( the invisible man). Merasa percuma, dalam kesendiriannya  di malam hari ia menengadah ke langit dan untuk kedua kalinya bertanya pada Bulan “ jika ada tindakan yang salah, sekiranya tolong beritahu saya”. Cerita kembali ke The Guardians. Kecurigaan North terhadap sesuatu yang tidak beres -yang tampak di The Globe- ternyata ada benarnya, penyebab redupnya ini tak lain bangkitnya Pitch The Boogeyman, si Penyebar Mimpi Buruk dari Abad Kegelapan yang terkurung selama 300 tahun. Mengingat sosok Pitch ini tidak mudah dikalahkan, maka North mewakili The Guardians memohon pada (lagi-lagi) Bulan, di film ini diberi nama Man In Moon, supaya diberikan satu tambahan anggota The Guardians. Simsalabim…Man In Moon menunjuk satu sosok yang tak lain adalah Jack Frost. Demi membuktikan apakah Jack Frost layak sebagai anggota The Guardians ditugaskanlah Easter Bunny menjemputnya. Setibanya di Kutub Utara, dirinya diminta oleh The Guardians untuk membantu melawan kekuatan jahat Pitch. Seperti film The Avengers,proses terjalinnya kerjasama menjadi satu tim solid tidaklah mudah karena selalu ada pertentangan antar ego didalamnya. Ya, inipun yang terjadi pada diri Jack Frost. Semula dirinya tidak akan mau bergabung dalam The Guardians, tapi karena ada satu hal penting yang harus ia temukan dan itu hanya bisa didapatkan dengan cara bergabung dalam The Guardians,akhirnya ia pun setuju bergabung. Dan, kisah Rise of the Guardians beranjak naik saat The Pitch melancarkan berbagai macam strategi jahat terhadap The Guardians dimulai dari mengubah mimpi indah yang diberikan oleh Sandman dijadikannya mimpi buruk, serangan Pitch di Istana Peri Gigi dengan mengambil gigi anak kecil yang sudah payah dikumpulkan oleh Peri Gigi, memecahkan telur paskah buatan Easter Bunny hingga klimaksnya berusaha merayu Jack Frost supaya bergabung dengan dirinya. Semua ini dilakukan oleh Pitch atas satu tujuan yaitu supaya kedepannya anak kecil di Bumi tidak akan lagi percaya dengan The Guardians alias akan percaya pada sosok dirinya sebagai The Boogeyman. Yap, untuk pertama kalinya The Guardians harus bergabung untuk melindungi harapan, keyakinan, dan imajinasi anak- anak di seluruh Bumi.

Jauh- jauh hari sebelum film ini dirilis, melihat poster filmnya  saja terutama poster dengan masing- masing main character-nya saya sudah ada rasa pingin nonton. Apalagi melihat trailernya waduh rasa pingin nontonnya tambah dobel dobel. Dan, saat saya baca twitter resminya United International Picture Indonesia dan Cinema21 yang menyebutkan tanggal rilis film ini di Indonesia termasuk Surabaya langsung dech saya cabz nonton film ini. Ya, kisah Rise of the Guardians benar- benar tidak mengecewakan saya secara pribadi. Dari mulai mengenalkan karakter, membangun cerita  dari awal hingga menunjukkan konfliknya dimana, sampai mengakhiri cerita dengan tanpa cela. Diluar keindahan visual warna warni indahnya, adegan lucu dan sedih yang sudah berhasil ditampilkan. Akhir kata, film ini bercerita mengenai pentingnya mendapatkan kepercayaan dan berusaha menemukan satu kelebihan didalam manusia yakni milikilah hati yang murni…and if The Moon told you so, believe it ( Jack Frost quote).         



Rabu, 28 November 2012

Step Up Revolution

Director: Scott Speer, 2012


Entah untuk yang keberapa kalinya saya sering menyebutkan nama Channing Tatum di blog ini. Sedikit intermezzo mengenai dirinya, saya pribadi baru mengenal nama dan wajahnya di filmnya She’s All That (2006)dan di tahun yang sama dia bermain di film Step Up bergenre drama musical dengan lawan mainnya Jenna Dewan. Dan, berkat film ini namanya mulai dikenal luas oleh para sutradara perfilman Hollywood disana -terbukti dengan banyaknya film- film yang ia perankan- dan yang kedua berkat film ini dia dan Jenna Dewan melangsungkan pernikahannya pada tanggal 11 Juli 2009 di Malibu, California.  Dari sini jika saya (mungkin termasuk teman-teman juga J) menyebut nama Channing Tatum langsung tertuju ke film Step Up. Berbicara film Step Up , filmnya sendiri pun masih berlanjut dengan sekuel-sekuelnya walau tanpa kehadirannya, dan hanya di sekuel pertamanya, Step Up 2: The Street(2008) dia tampil cameo. Step Up 4 a.k.a Step Up Revolution kembali ke layar lebar yang juga masih mengikuti jejak Step Up 3D ( 2010) menyajikan visual ceritanya dalam versi 3D.

Mewujudkan impian menjadi grup penari jalanan terkenal  di kota Miami, Amerika Serikat tidaklah semudah yang dibayangkan. Seperti itulah usaha yang terus dilakukan oleh grup penari jalanan yang dipimpin oleh Sean bersama co-findernya, Eddy. Adegan pembukanya sudah memperlihatkan kesungguhan niat mereka yaitu menampilkan dance dengan konsep flashmob yang penuh atraksi menakjubkan tepat ditengah jalan yang saat itu dipadati mobil- mobil. Dan,supaya nama grup mereka semakin dikenal luas diakhir setiap pertunjukkannya selalu meninggalkan semacam ‘souvernir’ identitas bertuliskan nama grup mereka, The Mob. Cara ini terbukti tepat sasaran karena setelah beberapa waktu kemudian aksi mereka tadi terpajang di situs youtube, yang diambil oleh penonton disana secara amatir. Lau, pertanyaan yang muncul adalah who’s The Mob?. Tertantang untuk semakin menunjukkan identitas mereka ditambah lagi ada kompetisi yang memperebutkan uang $100.000 dengan syarat video tersebut harus mencapai total 10 juta pengunjung di youtube. Mereka pun langsung merencanakan lokasi kedua yang menjadi tempat  aksi pertunjukkan. Museum Seni yang menjadi lokasi kedua bagi mereka.  Dari hasil tontonan saya kemarin malam, atraksi mereka yang kedua ini sepertinya sangat bagus ketajaman visualnya ketika ditonton dalam versi 3D cmiiw. Oiya, saya kelupaan belum mengenalkan siapa itu Sean?. Diluar aktivitasnya sebagai pemimpin The Mob, dalam kesehariannya Sean berprofesi sebagai salah satu pelayan di salah satu hotel mewah di kota Miami, dimana Eddy juga bekerja disini. Disisi lain, Ibu Sean menginginkan anaknya supaya mengikuti pelatihan manajemen ( Management Training). Tapi, namanya juga anak muda tak semudah itu menuruti kemauan orang tuanya alias mencari jati dirinya sendiri bagi kehidupannya. Jadi, sampai saat ini Sean masih memutuskan tetap bergabung dalam The Mob.

Ternyata tidak hanya Sean seorang yang berusaha mewujudkan impiannya di kota Miami. Adalah Emily, putri seorang pengembang real estate terkenal yang baru saja tiba di Miami. Ya, Emily memiliki impian besar untuk menjadi seorang penari professional. Sebenarnya ayahnya, Tuan Anderson lebih suka apabila Emily kembali ke Cleveland untuk membangun usaha disana dengan meneruskan bisnis ayahnya ini. (Lagi-lagi) namanya anak muda si Emily dengan tegas menjawab “ aku ingin menjadi diriku sendiri”. Kecintaan keduanya atas dunia tarianlah yang nantinya mempertemukan dan memperatkan hubungan kedua insan muda ini. Ya, seperti cerita dongeng si Cinderella cantik bertemu dengan sang pangeran dalam salah satu acara klub anak muda. Sebelum bertanya siapa nama si gadis cantik,cinderella buru- buru meninggalkan Pangeran. Tapi, yang namanya jodoh dan cinta tak kan lari ke mana.  Sean bertemu kembali dan akhirnya mengetahui bahwa si Cinderella ini bernama Emily. Semakin hari mereka berdua semakin dekat. Akhirnya Sean mengetahui bahwa keberadaan Emily di kota Miami adalah untuk mengejar mimpinya menjadi seorang penari professional di salah satu tempat tari terkenal dan (tentunya) Emily juga mengetahui kalau Sean adalah pemimpin grup The Mob. Ada suatu kejadian Sean melihat Emily sedang menari seorang diri di salah satu ruangan. Kesempatan ini dipergunakan oleh Sean untuk mengajak Emily bergabung di The Mob, yang memang The Mob sendiri sedang mencari seorang penari tambahan. Singkat cerita, Emily pun diterima di The Mob dan atraksi perdananya bersama The Mob di lokasi salah satu meja perjamuan makanan hotel mewah. Namun, kisah cinta mereka tidak menjadi mulus lantaran Tuan Anderson memiliki rencana membeli tanah demi kemajuan bisnisnya, Anderson Global Properties. Tanah yang akan dibeli adalah tempat tinggal dan tempat usaha dimana The Mob berada. Dari sinilah muncul berbagai konflik semisal Eddy dan The Mob yang akhirnya mengetahui bahwa Emily adalah putri dari Tuan Anderson demikian pula sebaliknya Tuan Anderson mengetahui bahwa putrinya adalah satu anggota penari jalanan yang juga berhubungan dekat si pemimpinnya,Sean.

Jika mau ditilik dari segi naskah cerita, sepertinya ya masih seperti yang sudah- sudah ada sebelumnya belum ada sisi plusnya. Plot ceritanya berfokus pada seorang pemuda dari kalangan biasa bertemu dengan seorang putri dari pengusaha kaya raya yang keduanya dipertemukan karena memiliki kesamaan mimpi menjadi seorang penari terkenal, lalu halangan yang ada didepan mereka berusaha ditangani dengan caranya, seperti yang diucapkan oleh Sean berulang kali di film ini“ break the rules”. Dibalik masih lemahnya segi naskah cerita diatas, pemakaian kata Revolution sangat tepat disematkan  di sekuel ketiganya. Step Up Revolution berhasil  memadukan jenis tarian dari Step Up 1- 3, mulai dari ballet dance, street dance hingga yang terakhir ini flashmob (= sekelompok orang yang berkumpul pada waktu dan tempat yang telah ditetapkan untuk menyampaikan aspirasi). Di akhir kata, bagi penggemar film dansa yang mana sudah terlanjur kepincut menyukai film Step Up dari seri pertamanya, jangan sampai ketinggalan tonton film ini dan rasakan bagaimana efek tarian flashmob- yang sudah dirasakan terlebih dahulu oleh salah seorang lelaki tua di film ini. Oiya dari total 7 (tujuh) aksi The Mob mulai dari Street Mob, Beach Dance, Art Gallery Mob, Restaurant Mob, Office Mob, Revenge Mob dan yang terakhir Final Mob , saya paling suka yang versi Office Mob karena mampu berkamuflase- yang secara seragam memakai pakaian kerja- dengan orang- orang kantoran selain tentunya tetap menarik perhatian orang-orang disekitar mereka.      


Jumat, 23 November 2012

Aliens

Director: James Cameron, 1986


Aliens memulai ceritanya dengan melanjutkan akhir kisah Alien.Ketika Ripley -satu-satunya awak kapal Nostromo yang hidup- berhasil menyelamatkan diri dari serangan Alien dengan cara menggunakan satu kapal kecil yang memang sudah ada di dalam kapal ini. Setelah yakin sudah berada di radius yang sangat jauh, kapal Nostromo diledakkannya. Entah berapa lama Ripley terdampar di angkasa tetapi ketika terbangun dirinya sudah berada di suatu tempat bernama "Gateway Station", tak ketinggalan masih bersama kucing kesayangannya Jonesy. Dari jawaban yang diberikan oleh Carter Burker- salah satu petugas Gateway Station- atas pertanyaan yang diajukannya bahwa dirinya sudah terdampar di angkasa hampir 57 tahun sementara mengenai keadaan putrinya, Amy ternyata sudah meninggal dunia. Rasa sedihnya ini malah diperparah akan hasil pertemuan/ wawancara dirinya dengan pihak Weyland- Yutani Corporation( yang mengutus dirinya saat bertugas di kapal Nostromo) yang mempertanyakan kebenaran dari penjelasan yang sudah diberikan olehnya seperti adanya keberadaan makhluk asing di Nostromo yang mana dalam tubuh makhluk asing ini terkandung asam darah, dan ujung-ujungnya ijinnya sebagi petugas penerbangan dicabut. Di tengah sesi wawancara tadi Ripley mendapatkan informasi kalau  LV-426 planet dimana awak kapalnya pertama kali menemukan ribuan telur makhluk asing, kini menjadi pemukiman bagi koloni tentunya dengan mengubah total planet ini. Dari beberapa penghuni LV-426 terdapat pasutri dengan kedua anaknya didalam mobil yang sedang dalam perjalanan pulang, namun ditengah perjalanan menemukan sebuah pesawat tinggi dan besar yang belum pernah ditemui. Didorong oleh rasa penasaran, pasutri ini masuk ke dalamnya untuk penyelidikan lebih lanjut tetapi kedua anaknya tetap berada di dalam mobil.Ya, seperti yang sudah saya perkirakan si suami diterkam oleh parasit alien yang serupa saat menyerang Kane di film Alien

Dan, untuk kedua kalinya apa yang diperkiran oleh Ripley ada benarnya. Tak lama berselang, Carter Burke dan Letnan Gorman menemui Ripley dan memintanya untuk kembali ke LV-426, dikarenakan terjadi putusnya hubungan komunikasi antara Weyland- Yutani Corporation dengan petugas di LV-426 disana. Awalnya sich Ripley langsung menolak permintaan ini, tetapi demi mengakhiri mimpi buruk yang selalu menghantui dirinya disetiap tidurnya akhirnya  ia pun menyetujui untuk kembali ke LV-426 dengan syarat tujuan utama kembali ke planet ini adalah untuk membinasakan para makhluk asing dan bukan untuk tujuan yang lain semisal percobaan penelitian alien. Berangkatlah mereka dengan menggunakan kapal perang Sulaco, Ripley beserta timnya- yang untuk kali ini jumlahnya kurang lebih 10 orang- ke LV-426. Seperti di film Alien begitu terbangun dari kapsul tidurnya semua awak kapal makan bersama-sama yang kemudian dilanjutkan sedikit penjelasan oleh Ripley atas apa yang terjadi sebelumnya pada diri dan teman-temannya di LV-426 dan alasan mengapa dia kembali lagi tak lain adalah untuk membinasakan alien yang membunuh semua temannya. Alasan ini sempat dianggap enteng oleh kru barunya karena dengan membawa alat persenjantaan super lengkap dan canggih tak ada alasan tak dapat membinasakan alien yang seperti diceritakannya. Sesampainya di tempat yang dituju yakni pemukiman kloni, beberapa dari mereka terlebih dahulu meninjau lokasi guna memastikan aman tidaknya. Tampak dari dalam area pemukiman terlihat sangat berantakan atau kerusakan di berbagai tempat, ya sepertinya sudah terjadi penyerangan makhluk asing. Tetapi, karena tidak ada tanda- tanda keberadaan alien, awak kapal yang semula berada di dalam Sulaco-termasuk Ripley sendiri- barulah turun dan masuk ke area pemukiman. Dari hasil penyisiran tim Ripley menemukan seorang gadis kecil dalam kondisi kumal dan ketakutan yang luar biasa. Melalui berbagai pendekatan, Ripley akhirnya mengetahui bahwa gadis kecil ini bernama Newt  yang adalah salah satu-satunya penghuni kloni yang berhasil selamat dari serangan alien yang juga telah membunuh kedua orang tuanya dan kakak laki-lakinya,Timmy. Ternyata, yang ditemukan para tim pencari tidak hanya Newt melainkan alien, but wait tidak hanya satu alien tetapi puluhan alien. Yang menjadi pertanyaan, berhasilkah kru Ripley yang baru ini membinasakan alien yang kini jumlahnya lebih banyak dan lebih "pintar" kemudian keluar dari LV-426 dalam keadaan hidup- hidup?

Walau film Aliens ini dirilis dalam waktu rentang yang cukup lama, ya sekitar 7 (tujuh) tahun dari film pertamanya Alien, namun bagi saya tidak melihat adanya poin kelemahan yang cukup berarti dari sekuelnya ini, tetap menjaga kontinuitas ceritanya bahkan ketegangannya disajikan selevel lebih tinggi dari pendahulunya. Yup, dengan menambahkan banyak karakter tokoh yang berperan didalamnya otomatis jumlah aliennya bertambah, ya lebih seru dan tegang saya menonton film ini meski diawal- awal cerita agak boring karena banyak dialognya. Tetapi, ditangan James Cameron adegan klimaksnya disajikan sangat intens melihat Ripley satu lawan satu melawan alien dengan menggunakan mesin loadernya. Oiya, ngomong- ngomong soal mesin loader saya langsung teringat ada salah satu adegan di film Avatar yang juga menggunakan mesin loader ini :).

       

Minggu, 18 November 2012

The Twilight Saga: Breaking Dawn Part 2

Director: Bill Condon, 2012


Saat pertama kali novel karya Stephenie Meyer ini divisualisasikan ke layar lebar, jutaan penggemar novelnya begitu antusias memadati seluruh gedung bioskop termasuk di negara Indonesia. Tunggu dulu dari survei yang saya baca dan yang pernah saya lihat sendiri, yang memadati gedung bioskop ini kebanyakan para kaum hawa(pada kemana semua kaum adamnya). Mengapa? mungkin, salah satu penyebabnya karena novel ini yang hampir berisi percintaan. Yup, cinta segitiga satu manusia cewek diantara satu pria penghisap darah dan satu pria serigala jadi-jadian yang disajikan dengan bumbu romansa berlebihan. Sori ya sebelumnya  jika ada twi-hards disini yang merasa jengkel kalau saya memberikan pendapat begitu. Alasan tadi saya mengomentari film ini bukan karena ikut-ikutan melainkan dari pengalaman saya menonton seri pertamanya Twilight via DVD, bukannya menawarkan adegan aksi –seperti yang ada di trailer-malah banyak adegan romansa mellow- mellow-nya. Sejak dari itu, saya kurang tertarik menonton lagi seri-seri selanjutnya. Something change…ya ini yang kemudian terjadi pada diri saya. Saya mencoba menonton Breaking Dawn part 1 via DVD, komen saya? Lebih baik ceritanya walau masih ada adegan mellow itu tapi secara keseluruhan gak bikin saya ketiduran dan yang terbagus adalah di akhir ceritanya seperti yang dibuat di film Harry Potter and the Deathly Hallow part 1, bikin saya penasaran untuk menonton bagaimana kelanjutannya. Dan, waktu yang ditunggu-tunggu baik  para penggemar novel dan penonton pecinta Twilight Saga sudah tiba Breaking Dawn Part 2 dirilis bulan Nopember 2012. 

Changes …satu kata inilah yang keluar dari pikiran saya setelah selesai menonton karena inilah poin utama yang saya tangkap dari keseluruhan cerita dari bagian kedua seri Breaking Dawn.  Siapa dan apa saja yang berubah?. Bella Swan. Ya, di akhir cerita Breaking Dawn part 1 menampilkan sosok Bella dalam keadaan sekarat pasca melahirkan anak pertamanya tetapi tak lama kemudian sesuatu terjadi dalam tubuhnya, mata Bella berwarna merah. Ending tersebut yang menjadi penyambung sekaligus pembuka kisah Breaking Dawn part 2. Warna mata merah tadi menandakan bahwa sekarang dirinya adalah manusia penghisap darah. Layaknya seorang penghisap darah, Bella pun telah memiliki kemampuan tambahan mulai dari tajamnya indra penglihatan, indra penciuman, indra pendengaran hingga mampu berlari dan melompat super power seperti suaminya Edward Cullen. Kemudian, Renesmee nama inilah yang dipanggil dan dicari Bella ketika baru tersadar kalau ia sudah mempunyai seorang putri. Walau 2 (dua) hari ditinggal, perubahan cepat dialami Renesmee yang kini lebih dekat dengan si Jacob. Oke, sempat terjadi selisih paham antara Bella dengan Jacob perihal Renesmee tapi akhirnya terselesaikan. Berkaitan dengan kedua perubahan tadi, keluarga Cullen menghadiahkan sebuah rumah cantik di dalam hutan bagi mereka berdua. Yaaa, ini dia adegan romantis mereka berdua dilanjutkan lagi hahaha…Setelah berakhir sesi percintaan, Bella menyadari bahwa ada satu orang yang mengharapkan kabar terntang dirinya. Siapa?

Charlie. Satu-satunya orang tua yang dipunyai Bella sangat menantikan kabar putrinya. Hasil pembicaraan di keluarga Cullen memutuskan untuk memberitahukan kalau Bella sudah meninggal dunia, walau ini bukan satu keputusan yang baik dan tepat tapi ini juga demi kebaikan Charlie daripada mengetahui kalau anaknya menjadi manusia penghisap darah. Orang yang diberikan tugas untuk menyampaikan hal ini adalah Jacob, karena Jacob adalah satu-satunya orang terdekat yang dikenal Charlie. Apa daya Jacob tak bisa berbohong karena itu menutupi kebenaran, yang ada malahan ia mengungkap jati dirinya kalau ia bukanlah manusia yang selama ini dikenal Charlie. Setiba dirumah keluarga besar Cullen, Charlie langsung mendatangi putri dan menanyakan mengapa ia menjadi seorang penghisap darah. Kebingungannya ditambah kalau dirinya seorang kakek bagi Renesmee. Believe or not, Charlie hanya berkata “ Yang perlu kutahu saja” *LOL. Disela- sela kebersamaan keluarga Cullen saat melihat pantulan cahaya matahari Bella akhirnya mengaku  bahwa “ masa manusiaku sudah berakhir, kini aku menjadi seorang vampir”…Dan, inilah yang saya tunggu- tunggu Breaking Dawn part 2 mulai menunjukkan’ giginya’. Kala Renesmee bermain serpihan salju bersama ibunya dan Jacob, dari kejauhan dilihat oleh Irina.  Segera Irina melaporkan hasil pandangan matanya ke Aro, pemimpin Volturi. Ya, Irina melaporkan kejahatan besar yang dilakukan olek keluarga Cullen yakni telah lahir seorang ‘Anak Abadi’, tak lain adalah Renesmee. Ditempat yang berbeda, Alice yang mempunyai kemampuan khusus melihat masa depan mengetahui rencana jahat yang akan dilakukan Volturi. Dahulu kala, ada seorang bocah laki yang terlahir menjadi ‘Anak Abadi’, namun status ini menjadi ancaman bagi kaum Volturi sehingga siapa saja yang terlahir menjadi ‘Anak Abadi’ harus dibunuh.  Berangkat dari hal inilah, keluarga Cullen mengetahui mengapa kaum Volturi memburu dan akan membunuh Renesmee. Yang menjadi pertanyaan apakah pertempuran besar yang terjadi karena Renesmee merupakan jalan satu-satunya? Yup, bagi yang sudah membaca novelnya sudah pasti mengetahui jawaban ini.

Akhirnya Twilight Saga mengakhiri kisah perjalanannya di tahun 2012, sudah banyak percintaan dan konflik terjadi diantara para karakter didalamnya. Dan, seperti (lagi-lagi) saya mencontohkan novel terkenal karya J.K Rowling, novelnya diakhiri dengan terjadinya pertempuran besar kubu baik melawan kubu jahat. Sementara,komentar saya dari sisi aktor si Taylor Lautner lagi- lagi memamerkan otot yap seperti di Breaking Dawn part 1 membuka bajunya, eh itu bukan yang saya suka karena yang suka adalah akting Kristen Stewart di part 2 ini dia makin cantik sebagai seorang vampir apalagi dengan kekuatan super “S”-nya berusaha semaksimal mungkin melindungi suami terutama putrinya. Di akhir kata, seperti yang dikatakan oleh Edward Cullen “ …I would like to thank you for an extraordinariy life” demikian saya pun berkata “…saya berterima kasih menutup akhir kisah Twilight-nya dengan adegan aksi yang ciamik”.   



Rabu, 14 November 2012

Alien

Director: Ridley Scott, 1979


Jauh- jauh hari bahkan sebelum Hari Idul Fitri tahun ini saya sudah memiliki DVD Quadrilogy Alien. Tetapi, k`rena masih banyak pula koleksi DVD film- film baru yang saya miliki. Alhasil saya lebih cenderung memuat ulasan cerita dari film- film baru, dengan alasan film baru khan masih bau gres- gresnya dan bikin penasaran aja gimana ceritanya. Postingan demi postingan film sudah saya ulas tiba- tiba gak sadar mau akhir tahun dan ternyata masih ada 4 DVD yang  “melambaikan tangan” minta tolong diulas ceritanya. Oke lha didorong “lambaian tangan” tadi, akhirnya Senin, 14 Nopember 2012 saya mulai menonton film ini mulai dari Alien pertama dulu. Sementara Alien 2- 4 moga- moga bisa tertonton semuanya walau ada godaan pingin nonton film yang baru hahaha…

Kisah Alien dimulai dengan satu kapal pengangkut komersil bernama Nostromo dalam perjalanan pulangnya menuju Bumi dengan membawa 20 juta ton mineral bijih besi. Pada menit berikutnya- kurang lebih 4 menitan-penonton hanya/ masih  diperlihatkan bagian dalam kapal ini lorong demi lorong  sampai akhirnya salah satu mesin di kapal ini menyala dan menerima suatu pesan. Sesaat kemudian barulah penonton mengetahui ternyata ada awak kapal, ya total ada 7 (tujuh) awak kapal di dalam Nostromo ini.  Ketujuh awak kapal ini adalah Dallas selaku kapten,  Kane selaku wakil kapten, Lambert selaku navigator, Ripley selaku petugas utama, Ash selaku petugas sains, Brett dan Parker selaku ahli mesin.Semula pesan yang berupa transmisi tadi dipikir adalah pesan yang memberitahukan kalau Bumi yang menjadi tujuan pendaratan mereka akan tiba dan inilah yang membuat mereka terbangun dari “kapsul tidur”nya.  Setelah makan bersama, Dallas memanggil ke- 6 krunya untuk memberitahukan kalau transmisi yang tadi diterima adalah dari sumber yang berasal dari salah satu planet yang tak jauh dari kapal mereka berada. Walau ada perselisihan pendapat sesama kru, akhirnya diputuskan Nostromo  harus mendarat di planet ini dengan alasan menyelidiki lebih lanjut sumber sinyalnya atau siapa yang mengirim sinyal ini. Begitu sampai di planet ini Dallas, Kane dan Lambert memulai tugas lapangannya  sementara yang lainnya tetap berada di dalam kapal, Ash dan Ripley bertugas memonitor perjalanan  ke-3 teman mereka sedangkan Brett dan Parker memperbaiki beberapa mesin yang rusak akibat pendaratan yang kurang mulus.

Dari kejauhan mereka bertiga melihat sebuah pesawat angkasa yang berukuran sangat besar terdampar di planet ini. Setelah masuk ke dalam pesawat, ditemukan beberapa bangkai makhluk asing ( dinamakan alien )berukuran besar, ya dari sini mereka berpikiran bahwa sinyal transmisi yang mereka terima ternyata dikirim dari pesawat asing ini. Kane yang semakin merasa penasaran kenapa atau apa yang menyebabkan alien ini mati sehingga mengirim sinyal transmisi melanjutkan penyelidikannya dengan memasuki area terdalam. Dalam area ini Kane menemukan satu ruangan cukup besar dengan dikelilingi banyak telur. Nasib sial bagi Kane, karena salah satu telur yang dilihat dihadapannya menetas dan mengeluarkan seekor alien kecil yang langsung menerkam dan hinggap di wajah Kane. Dallas dan Lambert yang mengetahui kondisi temannya ini dengan cepat membawa Kane menuju ke Nostromo untuk segera dilakukan usaha penyelamatan. Tetapi, saat mereka bertiga hendak masuk ke dalam Nostromo, oleh Ripley tidak diijinkan/ diperbolehkan masuk kembali dengan alasan akan membahayakan keselamatan ke- 4 kru yang masih di dalam Nostromo. Alasan Ripley ini ada benarnya karena dia mematuhi protokol karantina kapal, namun protokol karantina tersebut tidak berlaku bagi Ash karena dia membuka pintu kapal sehingga ke-3 temannya dapat masuk kembali. Ash yang memang berprofesi sebagai petugas sains menyelidiki jenis makhluk apa yang hinggap di wajah Kane. Ketika berniat melepaskan salah satu cengkraman jari makhluk ini, malah mempertahankan diri dengan cara mengeluarkan semacam cairan yang mampu melelehkan dan menembus besi dalam kapal ini. 'Kehebatan' yang mereka lihat tadi itu belum ada apa-apanya karena apa yang sempat dikhawatirkan oleh Ripley disaksikan oleh mata mereka sendiri yakni bagaimana proses alien ini mulai bertumbuh dengan cara yang sangat mengerikan kemudian berevolusi dengan sangat cepat hingga mampu beradaptasi dengan atmosfir manusia pada umumnya. Kini Ripley dkk berjuang mempertahankan hidup mereka dengan saling bahu- membahu mencari titik lemah dari alien ini sebelum keadaan berbalik, mereka yang menjadi buruan dan dihabisi nyawanya oleh si pendatang asing ini. Keberadaan alien di Nostromo memang suatu ancaman keselamatan hidup kru yang ada, tetapi ada satu ancaman lagi yang sedari awal lebih membahayakan bahkan sebelum kru meninggalkan Bumi. Apakah itu? Ya, mungkin bagi saya ancaman yang satunya ini bisa dikatakan a little bit of twist dalam film Alien ini.

Menonton film Alien memang ada rasa kesenangan tersendiri, jujur walau dalam durasi 2 jam penampakan alien-nya tidak terlalu banyak, tapi saat si alien ini menampakkan diri mulai dech ada rasa takutnya, bagaimana tidak ketika membuka rahangnya dari dalam keluar semacam lidah kaku yang bisa membunuh kru seketika. Diluar keseraman sosok alien, saya berikan acungan jempol buat Ridley Scott -dimana dengan tahun rilis 1979 dimana spesial efeknya belum secanggih sekarang-  berhasil menjadi pionir bagi film- film bertema alien sampai dengan sekarang ini. Oiya, salah satu pesawat asing yang ditemukan Dallas dkk itu sepertinya pesawat yang sama diakhir film Prometheus cmiiw he3x